“Upaya terbaru untuk melegitimasi kedaulatan dan yurisdiksi China atas wilayah dan zona maritim Filipina tidak memiliki dasar berdasarkan hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Filipina.
Melangkah lebih jauh, Malaysia, yang berbagi batas dengan Laut China Selatan di sebelah selatan dan barat mengatakan telah mengajukan protes diplomatik atas peta tersebut.
Mitra Malaysia dalam sebuah pernyataan mengatakan peta baru tersebut tidak memiliki otoritas yang mengikat atas Malaysia, yang juga memandang Laut China Selatan sebagai masalah yang kompleks dan sensitif.
Sedangkan Taiwan atau Republic of China menyatakan ketersinggungannya atas peta China yang baru. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Jeff Liu menegaskan bahwa Taiwan sama sekali bukan bagian dari Republik Rakyat China.
Baca Juga: Pria China Muncul Lagi Usai Dikremasi 9 Tahun Lalu
“Tidak peduli bagaimana pemerintah China memutarbalikkan posisinya terhadap kedaulatan Taiwan, hal itu tidak dapat mengubah fakta obyektif keberadaan negara kami,” tandasnya dalam sebuah konferensi pers, dikutip Kabar Wonosobo dari Reuters.
Reaksi juga muncul dari negara yang berbatasan dengan wilayah selatan China, Vietnam. Kamis malam, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan klaim China berdasarkan peta tersebut tidak bernilai dan melanggar hukum Vietnam dan internasional.
“Vietnam dengan tegas menolak klaim apa pun di Laut Timur oleh China yang didasarkan pada garis putus-putus,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pham Thu Hang dalam sebuah pernyataan, mengacu pada Laut China Selatan yang berada di sebelah timur Vietnam.