KABAR WONOSOBO – Mirin dan juga sake tengah menjadi perbincangan hangat oleh warganet lantaran sebuah restoran Hanamasa dengan konsep ‘All You Can Eat’ (AYCE) diduga menggunakan minuman beralkohol tersbeut pada beberapa jenis makanannya.
Terlepas dari itu, Hanamasa memang sebuah tempat makan yang pertama kali lahir di Jepang yang didirikan oleh seorang pedagang daging bernama Yasiro Ono.
Bukan hal yang asing lagi jika makanan Jepang memang menggunakan bahan tambahan atau penyedap yang mengandung alkohol seperti mirin dan sake.
Baca Juga: Viral di Twitter! Restoran Hanamasa Membuat Makanannya Menggunakan Sake, Netizen: Tidak Halal!
Meninggalkan kontroversi yang terjadi pada restoran Hanamasa, sebenarnya apa itu mirin dan sake yang banyak digunakan orang jepang sebagai bumbu penyedap?
Mirin merupakan bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis, mengandung gula sebanyak 40%-50% dan alkohol sekitar 14%.
Mirin digunakan pada masakan Jepang yang diolah dengan cara nimono (merebus dengan kecap asin dan dashi ) dan campuran untuk berbagai macam saus, seperti saus untuk kabayaki (tare), saus untuk soba (soba tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki..
Baca Juga: BTS Menjadi Artis Terlaris di Jepang Tahun 2021 untuk Pertama Kalinya
Kandungan alkohol pada mirin dapat menghilangkan rasa amis pada ikan dan mengurangi risiko hancur bahan makanan yang dimasak.