Hati-Hati! Dua Bahan Alami Ini Justru Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

- 31 Januari 2023, 09:55 WIB
Ilustrasi garam nitrat
Ilustrasi garam nitrat /PIXABAY/andreas160578

KABAR WONOSOBO - Kanker menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. 

Kanker pun bisa berkembang di berbagai organ tubuh manusia dan tanpa disadari dapat menyebabkan kematian. 

Kanker bisa muncul karena pola hidup yang tidak sehat terutama dari kandungan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Baca Juga: Kulit Salak Pondoh Berpotensi Jadi Obat Kanker? Berikut Hasil Penelitian Mahasiswa UGM

Meski bisa diobati dengan berbagai tindakan medis, namun kanker kerap kali berkembang hingga stadium lanjut bahkan sebelum penderitanya menyadari gejalanya. 

Tanpa disadari, ada dua bahan alami yang ada di makanan yang jika diolah dengan cara yang salah justru dapat meningkatkan risiko kanker.

Dua bahan alami tersebut adalah Nitrat dan Nitrit. 

Baca Juga: Lama Berjuang Lawan Kanker dan Masalah Jantung, Pele Sang Legenda Sepak Bola dari Brasil Berpulang

Apa itu Nitrat dan Nitrit?

Nitrat dan nitrit adalah dua bahan alami berbeda yang sebenarnya aman dikonsumsi oleh tubuh. 

Senyawa nitrat terdiri dari 1 atom nitrogen dan 3 atom oksigen, sedangkan nitrit terdiri dari 1 atom nitrogen dan 2 atom oksigen. 

Nitrat relatif seimbang dan lebih stabil dibanding nitrit sehingga nitrat tidak memiliki sifat merusak. Nitrat banyak terkandung dalam sayuran. 

Baca Juga: Legenda Sepak Bola Brasil, Pele Meninggal Dunia Akibat Kanker Kolon

Meski banyak terkandung dalam sayur-mayur yang menyehatkan, namun perlu diketahui bahwa jika diolah dengan cara yang salah, nitrat bisa berubah menjadi senyawa yang berbahaya. 

Nitrat dan nitrit sering dijadikan bahan tambahan pada makanan seperti daging olahan dan makanan kaleng. 

Nitrat dan nitrit dipakai sebagai pengawet, menambah rasa asin, dan memperbaiki warna daging sapi agar tampak merah cerah dan segar. 

Baca Juga: Legenda Sepak Bola Brasil Pele Dirawat Akibat Kanker Berkembang

Apa bahaya nitrat dan nitrit?

Bakteri yang terdapat di dalam mulut dan enzim pencernaan bisa mengubah nitrat menjadi nitrit yang berpotensi menimbulkan bahaya. 

Nitrit yang terbentuk di dalam tubuh bisa diubah menjadi dua senyawa, yakni oksida nitrat dan nitrosamin. 

Oksida nitrat tidak berbahaya bagi tubuh karena berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi, memperlebar pembuluh darah, dan anti mikroba pada sistem pencernaan.

Baca Juga: Innalillahi, Mama Dahlia Ibunda Kiki Farel Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Kanker

Sebesar 80 persen nitrat yang diubah ke bentuk oksida nitrat berasal dari sayuran.

Nitrit menjadi bahaya ketika ia diubah menjadi senyawa nitrosamin yang dapat meningkatkan risiko kanker. 

Nitrosamin diketahui sebagai penyebab tertinggi peningkatan risiko kanker seperti kanker otak, kanker payudara, kanker esofagus, kanker pencernaan, dan lainnya. 

Baca Juga: Hiatus Dua Tahun Lawan Kanker, Kim Woo Bin akan Kembali Sibuk Main Film dan Drama

Nitrat berubah menjadi nitrosamin ketika dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi seperti dipanggang, digoreng, atau dimasukkan ke dalam microwave dalam suhu tinggi. 

Olahan daging memiliki kandungan natrium nitrit tingkat tinggi. Pengolahan dengan suhu tinggi berulang kali pada olahan daging berpotensi mengubah natrium nitrit menjadi nitrosamin. 

Tidak hanya daging, sayuran yang dipanaskan pada suhu tinggi juga berpotensi menghasilkan nitrosamin. 

Baca Juga: Artis Senior Mieke Wijaya Meninggal Akibat Kanker dan Diabetes, Rano Karno Kenang Sosok Lembut

Tanpa disadari sayuran yang sering kita konsumsi seperti kol goreng, terong goreng, dan sayuran lain yang digoreng dalam suhu tinggi bisa menghasilkan nitrosamin. 

Maka penting untuk memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.

Jangan terlalu sering mengonsumsi daging olahan seperti chicken nugget, sosis, makanan kaleng, bacon, dan makanan olahan lainnya. ***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: YouTube Ema Super


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x