KABAR WONOSOBO – Salak menjadi salah-satu komoditas utama petani-petani di Indonesia, khususnya wilayah Jawa.
Bahkan, Kabupaten Sleman menjadi penghasil salak pondoh terbesar di Indonesia.
Sejauh ini, salak pondoh memang hanya dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi. Kulit dan biji biasanya akan dibuang dan menjadi limbah organik saja.
Baca Juga: Resep Biji Salak Ubi Kuning Ala Luvita Ho, Takjil Manis Segar untuk Buka Puasa
Namun, siapa sangka bahwa di dalam kulit salak pondoh ternyata mengandung senyawa aktif yang sangat bermanfaat bagi pengobatan penyakit kanker.
Meningkatnya produksi oleh petani salak, maka juga semakin meningkatnya limbah organik dari tanaman tersebut.
Salah satu limbah yang paling banyak adalah kulit, lantaran kulit salak tidak bisa dimanfaatkan kembali oleh orang-orang umum.
Baca Juga: Paska Kebakaran, Pedagang Pasar Banjarnegara Sebagian Dipindah ke Pasar Salak Per 16 Maret
Baru-baru ini mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung ke dalam tim PKM RE UGM mengungkap fakta yang cukup menarik mengenai kulit salak.