KABAR WONOSOBO - Kebakaran akibat ledakan tangki penyimpanan BBM di kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit VI terjadi di Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kebakaran itu terjadi pada Senin, 29 Maret 2021 pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
Insiden itu membuat langit di wilayah indramayu berwarna merah akibat kobaran api yang membumbung tinggi.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat Terdengar saat Kebakaran Kilang Minyak Balongan di Indramayu Senin Dini Hari
Sementara itu, ruas jalan antara Indramayu dan juga Cirebon ditutup ketika puluhan mobil kebakaran berjibaku untuk memadamkan api yang sangat cepat melahap bangunan di sekitar kejadian.
“Respon cepat penanganan insiden ini dilakukan Tim HSSE Kilang Pertamina Refinery Unit VI Balongan bersama Dinas Damkar Indramayu,” tulis Pertamina melalui akun instagramnya @Pertamina.
Kilang minyak di Cirebon merupakan kilang minyak keenam dari tujuh kilang minyak milik PT Pertamina.
Kilang minyak pertamina RU VI juga salah satu kilang minyak terbesar dengan kapasitas mencapai 125.000 barel per hari.
Kilang minyak ini mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi BBM (Bahan Bakar Minyak ) dan Petrokimia.
Kilang ini mulai beroperasi pada tahun 1994 dan berada di Indramayu atau sekitar 200 Km dari arah Jakarta bagian selatan.
Hingga pukul 02.00 pagi kebakaran semakin membesar sehingga para petugas melakukan evakuasi terhadap warga di sekitar lokasi.
Jarak terdekat antara rumah warga dengan lokasi kobaran api berkisar antara 300-500 meter, sehingga dikhawatirkan ada warga yang masih terjebak di lokasi kebakaran.
“Bersinergi dengan berbagai pihak, Pertamina juga gerak cepat melakukan evakuasi warga ke lokasi pengungsian. Masyarakat diharap untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran,” tulis pihak PT Pertamina masih dalam unggahan yang sama.
Dugaan sementara, kebakaran di kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit VI terjadi akibat adanya sambaran petir.
Kebakaran tersebut tak pelak memunculkan kekhawatiran mengenai pasokan bahan bakar di tengah masyarakat, bahkan hoax terkait potensi kelangkaan bahan bakar mulai beredar.
Baca Juga: Sama-sama dari Pertamina, Inilah Perbedaan SPBU Berwarna Biru dan SPBU Berwarna Merah
Menanggapi hal ini, PT Pertamina meluruskan hoax yang beredar dan memastikan bahwa suplai bahan bakar sejauh ini masih aman.
Di unggahan yang sama, dijelaskan bahwa normal shutdown dilakukan untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran. Pertamina juga memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal.
Dalam konferensi pers yang dilakukan sebelumnya, Pertamina juga memastikan pasokan BBM aman di level nasional dan diharapkan jangan sampai ada gerakan panic buying.
“Kami akan mengoptimalkan produk dari kilang lain, sehingga tidak ada kendala di dalam supply BBM. Karena sebetulnya processing plant yang utama tidak terdampak. Kebakaran hanya di daerah tanki saja. Kilang akan bisa segera dioperasikan kembali ketika sudah melakukan pemadaman,” tutur Dirut Pertamina Nicke Widyawati.***