Soal Motif Ferdy Sambo dalam Kasus Brigadir J Makin Liar, Saor Siagian: Jangan Lagi Dibohongi

17 Agustus 2022, 21:54 WIB
Saor Siagian membahas motif Ferdy Sambo menewaskan Brigadir J. /Pikiran-Rakyat/

KABAR WONOSOBO - Tim Advokat Penegak Hukum dan Keadilan, Saor Siagian, membahas mengenai motif pembunuhan pada Brigadir J yang dilakukan oleh mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Saor Siagian mengatakan bahwa dia mengingat ketika Ferdy Sambo diperiksa oleh Timsus, dia meminta maaf pada Institusi Kepolisian dan turut berduka pada keluarga Brigadir J, terlepas dari sikapnya yang dikatakan melukai martabat keluarganya.

Akan tetapi, Saor Siagian melanjutkan, yang terjadi adalah Ferdy Sambo 'menjual' istrinya dengan membuat laporan palsu dengan dalih pelecehan seksual, tetapi fakta hukum menggagalkannya.

Baca Juga: Forkopimda Wonosobo Ikut Main Kuda Kepang, Ramaikan Peringatan HUT RI ke-77

"Artinya adalah dia mampu menjual keluarganya, hanya satu desain kebohongan yang sangat serius sekarang ternyata telah dijerat Pasal 340," ujarnya.

Sekarang muncul motif lain berkaitan dengan kejadian di Magelang, dan menurutnya ini sesuatu yang menjijikan.

Pasalnya, bagaimana bisa membicarakan harga diri ketika ada seseorang yang telah meninggal dunia dalam kasus ini yaitu Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Baca Juga: Resmi Keluar dari LE SSERAFIM, Kim Ga Ram Disebut Jadi Korban Bullying

Di sisi lain, ada 36 Polisi lain yang disebutnya telah mati jiwa karena menutupi kasus tersebut disebabkan oleh Ferdy Sambo.

"Bahkan sekarang di masih mencari celah setelah gagal dengan namanya proyek esek-esek itu, seksual itu, kemudian dengan bermain uang," katanya.

Dia pun mengingatkan bagaimana LPSK saat memeriksa Ferdy Sambo disodorkan dua amplop cokelat dengan ketebalan satu cm.

Baca Juga: Ryujin ITZY dan Haechan NCT Kembali Diisukan Pacaran, Media Korea Selatan Beri Bukti!

"Kita tidak tahu apakah orang-orang yang dikondisikan tersebut yaitu penasihat Polri Fahmi yang membuat rilis membantu itu," ujarnya.

"Apakah seperti LPSK menolak atau dia menerima? Bharada E dijanjikan satu miliar, RR 500 juta, kemudian K juga 500 juta," tambah dia, dikutip Kabar Wonosobo dari Youtube tvOne News.

Sementara itu, dikatakan juga oleh IPW ada dugaan uang mengalir ke DPR, dan Saor mempertanyakan apakah mereka menerimanya.

"Itu sebabnya tampak hari ini melaporkan bahwa ada pusaran uang yang barangkali dipakai sekarang setelah proyek namanya pelecehan seksual itu gagal," ujarnya.

Baca Juga: Dandim Wonosobo Beri Motivasi dan Dukungan Pada Paskibra Kabupaten Sebelum Kibarkan Bendera

Disebutnya ada lagi modus pengkondisian, tetapi yang saat ini menurutnya harus diantisipasi adalah uang-uang yang bereda dan harus dibongkar.

"Oleh karena itu, sudah jangan lagi dibohongi, jangan lagi dibilang punya harga diri menurut saya ini tidak punya harga diri tetapi dia mampu menjual anaknya dan mematikan karier 36 Polisi," tuturnya.

"Bagaimana ketakutan keluarganya atau juga kita semua, itulah sekarang, itulah yang dilakukan oleh Ferdy Sambo ini," pungkas Saor Siagian.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler