Mulai dari stigma yang muncul, risiko dari diri korban, hingga adanya tudingan-tudingan miring dari masyarakat mengenai kekerasan seksual hingga pengaruh relasi kuasa.
Melalui siaran yang sama, salah seorang narasumber yang hanya diperkenalkan sebagai Mahasiswi X dari sebuah universitas di Jawa Timur mengungkapkan kasus pelecehan seksual yang ia terima.
Baca Juga: Cinta Laura Kampanye Anti KS di Kampus, Sebut Polemik Moral yang Sempat Kenai Permendikbud 30
Mahasiswi yang tidak disebut identitasnya tersebut mengakui berani berbicara melalui media sosial alih-alih memilih badan hukum yang seharusnya menaungi.
“Karena saya lihat di twitter kampus saya ternyata lagi viral, saya jadi berani untuk speak up, saya nggak mungkin bakal diadili oleh masyarakat, disalahkan, jadi saya ada pendamping,” ungkap Mahasiswi X.
Meskipun hingga tayangan tersebut disiarkan dan cuitannya mendadak viral, pihak kampus belum melakukan tindakan apapun.
“Saya putus kuliah mulai semester 4 karena kejadian itu,” sambungnya.
Mahasiswi di sebuah universitas di Jawa Timur tersebut juga mengungkapkan bahwa jika ia belum mendapatkan kesempatan untuk melapor lantaran sudah berhenti kuliah.
Kasus tersebut tak kalah perhatian dari Nadiem Makarim yang juga turut berdialog bersama.