Mengenang Santri Tewas di Ponpes Daar El Qolam, Dikenal Sebagai Anak Kasayangan Staf Desa

- 14 Agustus 2022, 19:24 WIB
Santri Pondok Pesantren Daar El Qolam meninggal Dunia
Santri Pondok Pesantren Daar El Qolam meninggal Dunia /Pikiran Rakyat

KABAR WONOSOBO - Seorang santri di Pondok Pesantren Daar El Qolam Tangerang meninggal usai dianiaya teman satu pondok.

Penganiayaan tersebut disinyalir merupakan buntut dari percekcokan yang terjadi antar santri ponpes Daar El Qolam Tangerang yang terjadi pada Minggu 7 Agustus 2022 lalu.

Santri yang terlibat perkelahian tersebut adalah BD dan R yang keduanya masih berusia 15 tahun.

Baca Juga: Santri Ponpes Daar El Qolam Tangerang Meninggal Dianiaya Namun Pelaku Tidak Dipenjara, Kenapa?

BD yang menjadi korban dalam kasus ini meregang nyawa setelah bagian belakang kepalanya ditendang dua kali oleh R.

Tendangan tersebut menyebabkan BD sakit sampai harus absen dari kegiatan di pondok.

Namun naas, ia ditemukan tak sadarkan diri oleh teman sesama santri yang kemudian melaporkannya ke pihak pondok.

Baca Juga: Santri Ponpes Daar El Qolam Tangerang Tewas Dianiaya Temannya, Ayah Korban Titip Pesan Ini Untuk Pihak Pondok

Pengurus pondok segera membawa BD ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan.

Sayang, meskipun telah dibawa ke klinik dan rumah sakit, nyawa BD sudah tak tertolong.

BD dinyatakan telah menunjukkan tanda-tanda meninggal saat dibawa ke klinik, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Santri Ponpes Daar El Qolam Tangerang, Diduga Karena Dendam

Menurut informasi yang beredar, BD alias Bintang Daffa merupakan putra kesayangan dari Wahyudi, salah satu staf Desa Rawa Burung.

Sebagai informasi, Almarhum Bintang Daffa adalah anak pertama dari dua bersaudara.

Kepada wartawan, Wahyudi mengungkapkan bahwa dirinya masih merasa sangat berat ditinggal oleh putra kesayangannya itu.

Baca Juga: Santri di Ponpes Daar El Qolam Tangerang Meninggal, Diduga Berkelahi dengan Sesama Santri

Wahyudi mengaku bahwa banyak kenangan manis yang dilaluinya bersama sang putra.

Bintang Daffa sendiri merupakan anak yang terbilang berprestasi, baik di sekolah maupun di pondok Daar El Qolam.

Bintang Daffa diketahui berhasil mendapatkan lima terbaik dalam perolehan nilai, apalagi Bintang Daffa sendiri belajar di klasifikasi kelas A, dengan jurusan bidang studi IPA di kelas 1 SMA.

Baca Juga: Ganas FC Ponpes Al Asy’ariyah Wakili Kodim Wonosobo di Liga Santri Piala Kasad 2022 Tingkat Karesidenan Kedu

"Bukan hanya itu, Bintang Daffa anak saya juga aktif di kegiatan olahraga sepak bola. Baik di pesantren, maupun di Desa Rawa Burung," katanya pada wartawan.

Wahyudi yang juga perangkat desa Rawa Burung juga menceritakan, sebulan sebelum kejadian ini, anaknya minta dibawakan makanan kesukaannya, yaitu semur bebek kuyuk saat berkunjung ke pesantren untuk di makan bareng bersama temannya.

"Saya bawakan semur bebek kuyuk tersebut dua potong, dan makan bareng bersama para temannya," ujarnya sambil memperlihatkan foto makan barengnya di pesantren.

Baca Juga: Napak Tilas Perjuangan Mbah Muntaha, 3000 Santri Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo Jalan Kaki 8 km

Sebelum tragedi yang menimpa Bintang Daffa terjadi, Wahyudi sempat mengalami firasat dari perilaku Bintang Daffa anaknya, yaitu kasur yang dia tiduri minta diganti dengan yang baru.

Permintaan Bintang Daffa tersebut dituruti dengan menggantikan kasurnya dengan kasur yang baru.

"Juga terakhir pulang kerumah, Bintang Daffa juga sempat mengantar adiknya Bulan yang berusia delapan tahun ke sekolah, yang sebelumnya ibu atau saya yang mengantarkan. Tapi kala itu dia yang ingin mengantarkan adiknya," terangnya.

Baca Juga: Penangkapan Terduga Pelaku Pencabulan Santri Dihalangi, Kemenag Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah

Wahyudi mengaku dirinya sudah ikhlas ditinggalkan anak tercintanya, namun sebagai catatan untuk pesantren Darul El Qolam untuk kejadian ini jangan sampai terulang lagi.

Ia juga berharap pengawasan terhadap santri harus ditingkatkan, dan penanggung jawab kamar atau asrama harus cermat dalam mengawasi santrinya di kamar.

"Supaya jangan ada lagi kejadian serupa seperti ini terulang," tukas Wahyudi kepada wartawan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Detak


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x