"Nah, publik memakan skenario A, ada yang memakan skenario B, termasuk melalui Sambo memberikan informasi yang salah kepada Kapolri," tutur dia.
"Jadi yang terjadi adalah Polisi tidak melindungi, yang melindungi itu Sambo sendiri, bagaimana dia tidak melindungi dirinya sendiri, kan pelaku," sambungnya.
Hermawan menjelaskan bahwa penasehat Kapolri itu diisi oleh banyak orang, sementara Fahmi tidak pernah memberikan masukan.
Saat Ferdy Sambo melaporkan insiden yang terjadi, lalu Fahmi pun membuatkan skenario yang sebagaimana diketahui publik sekarang.
"Itulah yang disebar ke ruang publik, ketika ada yang nggak laku dia bikin skenario baru, skenario baru sampai sekarang," katanya, dikutip Kabar Wonosobo dari Youtube tvOneNews.
Lantas mengapa kini kasus menjadi seperti ini? Hermawan menegaskan bahwa institusi Kepolisian tidak melindungi anggotanya dalam kasus ini.
Namun, lebih kepada Ferdy Sambo sebagai pelaku yang melindungi dirinya sendiri, dan secara kebetulan profesinya sebagai Polisi.
Dia pun menambahkan kalau Polisi memiliki kewenangan diskresi, di mana mereka diizinkan untuk mengambil keputusan secara individual atas dirinya sendiri.