KABAR WONOSOBO - Laga BRI Liga 1 yang berlangsung pada 1 Oktober 2022 lalu di Stadion Kanjuruhan di antara Arema FC VS Persebaya Surabaya jadi salah satu catatan kelam di dunia sepak bola.
Wajar disebut "tragedi", kericuhan yang dipicu setelah Arema FC kalah dari Persebaya tersebut sempat dilaporkan telan 174 nyawa, dengan lebih dari 300-an orang luka-luka.
Kerusuhan yang terjadi dalam laga sepak bola Liga 1 tersebut sendiri bermula dari adanya beberapa supporter yang merangsek ke lapangan setelah kekalahan Arema FC.
Sebelum lantas disusul oleh tembakan gas air mata dari tim keamanan yang menjaga berlangsungnya pertandingan Arema FC VS Persebaya.
Gas air mata tersebut menciptakan kerusuhan massal lantaran juga terarah ke arah tribun penonton.
FIFA sendiri telah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion seperti yang digunakan oleh tim keamanan dalam kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 lalu.
Baca Juga: Kisah Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan: Ngeri, apalagi Lihat Tangisan Perempuan dan Anak-Anak
Hal tersebut telah dicantumkan oleh FIFA dalam Regulasi Keamanan dan Keselamatan Stadium.