Model dan aktivis Munroe Bergdofr mengomentari melalui laman instagramnya bahwa tindakan Cudi yang seorang cisgender akan jauh berbeda dengan mereka yang memang bagian dari komunitas LGBTQ+.
“Sangat lucu ketika melihat pria cis gender dipuji untuk hal yang akan membuat orang-orang transgender dirundung dan dibunuh. Untuk mereka, itu adalah tren, sebuah kostum, untuk orang-orang trans, itu adalah hidup dan mati,” tutur Munroe.
Menurut laporan Human Right Campaign pada tahun 2021, lebih dari 13 orang transgender dibunuh, naik 333% dari tahun lalu.
Tindakan yang dilakukan Cudi untuk ‘berbicara’ dan ‘mengenang Kurt Cobain’ tidak hanya memancing kritik, tetapi ia juga telah dianggap memberi efek buruk kepada anak-anak.
Komentar-komentar berisi kritikan kian digaungkan, tak hanya mereka yang tergabung dalam komunitas LGBTQ+ tersebut. Namun, turut pula memancing para ahli untuk berpendapat.
Kritik kian bermunculan lantaran ada dugaan Cudi mengenakan dress tersebut tidak hanya untuk mengenang Kurt Cobain seperti yang ia ungkapkan. Namun, karena ada ‘tujuan politik’ tertentu.
Ryan Butcher, seorang editor dari Pink News, turut berkomentar bahwa yang dilakukan Cudi hanyalah sekadar ‘perselisihan dari gabungan mendorong batas dan ekspetasi pria cis gender atas sisi maskulinitasnya sendiri’.