KABAR WONOSOBO - Berwisata tidak harus mahal. Agaknya itulah yang menjadi semboyan dari Jalan Pintas, sebuah komunitas yang berfokus pada wisata berkelanjutan lewat jalan kaki di area kota.
Minggu, 18 Februari lalu, Kabar Wonosobo mengikuti salah satu agenda yang dilaksanakan oleh Jalan Pintasku, yakni “Heritage City Tour”. Sesuai judulnya, dalam agenda Heritage City Tour ini Jalan Pintas mengajak pengikutnya untuk jalan-jalan di area pusat kota Wonosobo yang memiliki nilai sejarah.
Pada agenda jalan-jalan kali ini, Jalan Pintas khusus mengunjungi beberapa tempat yang merupakan peninggalan pada zaman penjajahan Belanda dan memiliki arsitektur bergaya Eropa yang masih terjaga dengan baik karena ditetapkan sebagai cagar budaya.
Berikut adalah beberapa tempat yang Kabar Wonosobo kunjungi saat mengikuti agenda jalan-jalan bersama Jalan Pintas.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Harga Tiket Masuk di Beberapa Objek Wisata Dieng Naik 50 Persen Pasca Revitalisasi
- Masjid Al Mansyur
Masjid Al Mansyur merupakan salah satu peninggalan sejarah yang berumur cukup tua di Wonosobo. Masjid yang memiliki fasad seperti Joglo Jawa tersebut ternyata telah didirikan sejak tahun 1800-an dan saat ini digunakan tidak hanya sebagai pusat kegiatan keagamaan, namun juga sentra pendidikan.
Di Masjid Al Mansyur juga terdapat makam dari salah satu tokoh yang dipercaya sebagai salah satu pendiri peradaban di Wonosobo, yakni Kyai Walik. Makam Kyai Walik hingga saat ini masih ramai dikunjungi oleh peziarah, baik dari dalam maupun luar kota Wonosobo.
Baca Juga: 5 Hotel dan Penginapan Murah Dekat Objek Wisata Dieng Menurut Traveloka
- Gereja Katolik Santo Paulus
Setelah menyusuri gang-gang kecil di kawasan Kauman Utara dan Kauman Selatan, rombongan sampai di Gereja Katolik Santo Paulus yang terletak di kompleks pemerintahan Kabupaten Wonosobo, di seberang Rumah Tandjoengsari yang menurut teman-teman Jalan Pintas pernah menjadi Susteran sebelum akhirnya pindah ke perempatan Kauman.