Gereja yang telah didirikan sejak zaman penjajahan Belanda ini memiliki arsitektur Jawa yang kental. Di sini, kami diberikan informasi terkait sejarah gereja, penyebaran agama Katolik di Wonosobo serta diajak untuk mendengarkan gending Jawa yang dimainkan saat prosesi peribadatan.
Baca Juga: Zaanse Schans, Rekomendasi Wisata Antimainstream saat Liburan ke Belanda
- Kompleks Pendopo Kabupaten Wonosobo
Di kompleks Pendopo Kabupaten Wonosobo terdapat beberapa bangunan yang memiliki nilai sejarah di masa Penjajahan Belanda, seperti rumah dinas Bupati Wonosobo, Kantor BAPPEDA, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Selain bangunan-bangunan tersebut, ada pula taman hutan kota yang rindang bernama Taman Anggrek Tien Soeharto yang menyimpan beragam koleksi Anggrek dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut Jalan Pintas, Masjid Al Mansyur yang kini berada di Kauman, sebelumnya berdiri di taman ini dan berfungsi sebagai masjid kabupaten.
- Jalan Soekarno-Hatta
Di sebelah timur Kompleks Pendopo Kabupaten Wonosobo terdapat sebuah jalan bernama Jalan Soekarno Hatta. Di jalan tersebut terdapat beberapa bangunan bersejarah yang kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Beberapa di antaranya adalah gedung bekas Restoran Dieng, Gedung DPRD Wonosobo dan Gedung BKD. Gedung-gedung tersebut memiliki fungsi vital pada zaman penjajahan Belanda dan berlanjut hingga masa pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Visa Multiple Entry 5 Tahun untuk Tujuan Bisnis dan Wisata Resmi Diterapkan Dirjen Imigrasi
- Hotel Kresna
Hotel Kresna adalah hotel tertua di Wonosobo. Hotel yang sedianya bernama Hotel Dieng ini didirikan pada tahun 1800-an dan menjadi tempat persinggahan bagi para bangsawan Belanda yang sebelum melanjutkan perjalanan ke Dataran Tinggi Dieng.