Lihat Potensi Lokal, KKN Tematik IPB di Sukorejo Wonosobo Fokus Lingkungan, Kesehatan dan Ekonomi

8 Juli 2021, 17:11 WIB
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB 2021 Wonosobo bertempat di Sukorejo Mojotengah /Kabar Wonosobo

 

KABAR WONOSOBO – Setelah dilaksanakan serah terima dan lokakarya Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Institut Pertanian Bogor (IPB) 2021 di kabupaten Wonosobo pada Sabtu, 3 Juli 2021 lalu, enam orang mahasiswa siap bertugas.

Mereka adalah mahasiswa IPB yang berdomisili di Wonosobo dan akan bekerja di wilayah mitra KKN adalah Desa Sukorejo kecamatan Mojotengah.

Diungkapkan salah satu peserta, Achmad Yopi Suyitno Pribawanto, Program KKNT IPB di Wonosobo berfokus pada tiga bidang utama yaitu lingkungan lestari, masyarakat sehat, dan kemandirian ekonomi.

“Ketiga bidang tersebut dijabarkan kedalam program-program yang rencananya akan dilaksanakan secara online maupun offline menyesuaikan perkembangan kondisi Pandemi Covid-19 dan kebijakan pemerintah setempat,” ungkapnya.

Baca Juga: Siswa SD Keseneng Belajar Teknik Batik Celup Latih Pengetahuan Ekonomi Kreatif lewat Kampus Mengajar Wonosobo

Sementara itu, mewakili Bappeda Wonosobo Kasubid Data, Litbang, dan Kerjasama, Tri Sulastri Mahfidah, Kegiatan KKN diharapkan tetap memerhatikan protokol kesehatan.

“Harapannya program KKN ini juga mendorong aparat setempat untuk mendukung program KKN sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat” Tutur Tri Sulastri di momen serah terima.

Selain serah terima mahasiswa peserta KKN, acjuga dipaparkan potensi wilayah, presentasi pemaparan program kerja KKN selama 40 hari di Desa Sukorejo.

Sementara itu, diskusi mengenai program juga diikuti Koordinator Wilayah, Pemda, perwakilan kecamatan, dan Pemdes Sukorejo.

Baca Juga: Kampus Mengajar di Wonosobo Gelar Sekolah Alam, Asah Kreatifitas Seni dan Skill Sosial Siswa SD Keseneng

Noor Patria mewakili kecamatan Mojotengah memberikan masukan terkait potensi desa yang bisa dikembangkan.

 “Di Desa Sukorejo ada sumber air panas dan tubing, diharapkan dapat ditingkatkan pengelolaannya untuk pariwisata. Di Bogelan juga ada pengelolaan sampah dan pembuatan pupuk untuk bisa dimaksimalkan. Ada tiga kelompok perikanan yang dapat dikembangkan. Bisa jadi membutuhkan Teknologi Tepat Guna yang dapat diterapkan di masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Yudi Chadirin menyebut adanya KKN bisa diselaraskan dengan masalah dan potensi yang ada di desa. Termasuk edukasi untuk meningkatkan kesehatan serta desain atau kajian wisata untuk menarik pengunjung.

Baca Juga: Mahasiswa KPM Unsiq Rintis Program Desa Wisata Olahraga, Maksimalkan Potensi Kreo di Bidang Olahraga

“Kami berpesan jangan membuat program yang tidak dibutuhkan masyarakat dan lebih melihat kondisi masyarakat. Program dapat berupa edukasi yang dapat dikerjakan dari rumah untuk menyesuaikan kondisi pandemi dapat berupa video atau buku edukasi,”  tuturnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler