Tanpa Pengawet, Sambal Gosreh Khas Wonosobo Ini Siap Jadi Teman Makan Penggemar Makanan Pedas

6 Februari 2022, 18:30 WIB
Sambal Gosreh, produk UMKM khas Wonosobo /Nur Ithrotul Fadhilah/Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Sambal Gosreh olahan khas Kalikajar Wonosobo mulai menunjukan eksistensinya.

Dengan pengolahan yang masih manual dan tanpa pengawet, sambal gosreh dapat dijadikan pendamping makan dan menjadi oleh-oleh khas Wonosobo.

Lina Purwati, pemilik usaha Gosrehku menuturkan ia mulai merintis usaha sambal gosreh sekitar tahun 2018 di Wonosobo.

 Baca Juga: Persit Cabang Wonosobo Dorong UMKM Memiliki Sertifikat Halal

Berawal saat ia menyuguhi sambal gosreh pada teman-teman suaminya. Tak disangka, teman-teman suaminya menyukai dan menyarankan untuk dijual.

“Gosreh dibuat masih dengan resep pribadi. Saya bawa gosreh ke ladang sampai enam bulan tidak apa-apa, asal jangan kebuka. Soalnya memakai tambahan bawang lokalan sini. Kalau pakai bawang kating atau lain tidak jadi, karena bawang tersebut banyak air dan cepat busuk,” tutur Lina Selasa 1 Februari 2022.

Sambal gosreh dengan ciri khasnya memakai bawang lokal yang ditanam sendiri, lanjut Lina, hal tersebut yang membedakan sambal gosreh dengan bawang yang lain karena bawang memiliki aroma menyengat dan enak.

 Baca Juga: Kemenkopukm Kembangkan Lamikro Aplikasi Pembukuan Akuntansi untuk UMKM, Tersedia di Google Playstore

“Bawang ditanam di belakang rumah saya sendiri. Cabai juga dijemur sendiri. Pengerjaan juga masih dilakukan secara manual. Kita menyangrai (cabai) dengan arang. Kalau pakai kompor lima hingga sepuluh menit sudah, kalau pakai arang bisa lebih lama,” kata Lina.

Gosrehku sudah mulai dipasarkan dan dikirim ke Jakarta, Jogja, Malang, dan kota-kota lain.

Tak hanya itu, Gosrehku juga dipasarkan di toko oleh-oleh.

 Baca Juga: Digital Enterpreneurship Academy Lewat 100 UMKM Wonosobo Didorong Go Digital

Desta Hatmoko Aji, Dosen Ekonomi Universitas Sains dan Al-Quran (Unsiq) Wonosobo menjelaskan bahwa sambal gosreh memiliki peluang yang bagus.

Apalagi di dunia persambalan berkaitan dengan kuliner yang terus ada.

“Sambal gosreh bisa dikolaborasikan dengan apapun dan itu bagus. Misalkan sama mie ongklok. Dia akan berjalan bersama dengan kuliner karena perkembangan kuliner itu pesat,” terangnya Rabu, 2 Februari 2022

.Baca Juga: Resep Keripik Pisang Coklat Renyah, Manis dan Gurih yang Cocok Dijadikan Ide Bisnis UMKM

Desta menuturkan bahwa sambal gosreh pemasarannya dapat dioptimalkan dengan konten baik di Instagram, website, atau TikTok.

Selain itu, sambal gosreh dapat berkolaborasi dengan olahan kuliner lain. Tidak menutup kemungkinan digabungkan dengan olahan roti gembul.

Sambal gosreh yang dibuat oleh Lina juga dipromosikan melalui akun Instagram @gosrehku.

 Baca Juga: Harga Produksi Listrik Melonjak 5000 Persen, Ribuan UMKM di Inggris Terancam Gulung Tikar karena Krisis Energi

Ia mulai merencanakan untuk pengembangan kemasan agar memiliki daya pikat dan harga yang lebih istimewa.

“Mereka biar tahu bahwa makanan ndeso (sambal gosreh) itu enak dan tidak ada bahan pengawet. Semoga kedepannya usaha Gosrehku lebih maju dan berkembang pesat di pasaran,” harap Lina.

(artikel ini merupakan hasil korespondensi Nur Ithrotul Fadhilah, Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro yang sedang melakukan KKN di Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo) ***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Kabar Wonosobo

Tags

Terkini

Terpopuler