Talas Beneng Komoditas Ekspor Unggulan Alternatif Kentang, Entaskan Kerawanan Pangan Kepil Wonosobo

- 30 April 2021, 04:36 WIB
Bupati Wonosobo bersama Ka Dinas Ketahanan pangan Jateng dan perwakilan Kementan dalam penanaman Talas Beneng di Gading Sukuh, Kepil Wonosobo
Bupati Wonosobo bersama Ka Dinas Ketahanan pangan Jateng dan perwakilan Kementan dalam penanaman Talas Beneng di Gading Sukuh, Kepil Wonosobo /dok Prokompim Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Dengan kondisi tanah yang subur di banyak wilayah Wonosobo, diharapkan ke depannya bisa mengembangkan Talas Beneng untuk dipasok di berbagai daerah.

Sekaligus menjadi komoditas unggulan selain kentang, mengingat kandungan nutrisinya yang baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Ir Agus Wariyanto ketika penanaman perdana Talas Beneng di Desa Gading Sukuh Kecamatan Kepil, pada Rabu 28 April 2021.

Baca Juga: Satpol PP Cek Kesiapan Protokol Kesehatan Pusat Keramaian Wonosobo, Antisipasi Kerumunan Jelang Lebaran

Agus Wariyanto juga menyebut bahwa talas jenis Beneng tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bisa diolah menjadi berbagai bahan termasuk dikonsumsi untuk bahan pangan maupun kosmetik, selain menjadi tanaman hias.

“Wonosobo sudah tidak asing lagi soal kentang. Tapi kali ini akan kita tanam Tales Beneng, yang selain untuk keanekaragaman pangan, juga bisa digunakan untuk tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis dan potensial menjadi primadona petani Wonosobo,” kata Agus.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyebut bahwa terkait penanganan rawan pangan dan pengentasan kemiskinan Wonosobo masih masuk isu penting.

Baca Juga: Kawah Sileri Dieng Keluarkan Lumpur, Diduga Erupsi dan Letusan Terdengar hingga 6 Km

Terlebih lagi Wonosobo masih tergolong kabupaten predikat miskin di Jawa Tengah. Maka butuh perbaikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Saya menyambut baik inisiasi Desa Gadingsukuh melakukan penanaman talas beneng ini. Sebagai tanaman pangan yang mengandung protein, mineral, dan serat pangan yang relatif tinggi. Selain itu, telah menjadi komoditas ekspor menjanjikan. Juga dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, serta berbagai produk makanan, seperti, keripik, kue, dan bahan dasar makanan lainnya,” kata Afif.

Disebut Bupati, dengan pengolahan yang benar maka talas beneng memiliki nilai ekonomi yang menguntungkan.

Baca Juga: Persiapan Hadapi Momentum Lebaran, Pemda Wonosobo Pastikan Layanan dan Kebutuhan Pokok Warga Aman

Pihaknya meminta kepada Kepala Desa, Kelompok Tani, dan masyarakat Desa Gadingsukuh untuk mencari tahu perkembangan informasi seputar peningkatan mutu tanaman, pengolahan, hingga pemasaran produk olahan talas beneng.

“Saya minta Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo agar dapat memberikan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat Desa Gadingsukuh, untuk mengelola potensi sumber daya alam desa, utamanya di bidang pertanian dan pangan, serta budidaya Talas Beneng,” imbuh Afif.

Agenda penanaman perdana Tales Beneng di Desa Gadingsukuh dilakukan bersama Koordinator Kelompok Substansi Kerawanan Pengan Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI Nasfirman Zul.

Baca Juga: Pemudik Wajib Lapor Ke Satgas Desa dan Kelurahan, Bawa Surat Keterangan Tes SWAB, Rapid Antigen atau GeNose

Pada kesempatan yang sama, Bupati juga meninjau ternak kambing, kolam lele, dan ternak Kelinci warga setempat.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah