Ketika warga menanyakan umpan balik dari pengaduan tersebut, justru petugas menyarankan warga untuk menggunakan toren air tanpa mau menilik lebih lanjut root cause atau akar permasalahan sebenarnya dari kelangkaan air tersebut.
Seorang petugas PDAM lain berinisial AR pada sambungan suara menyatakan bahwa saat ini tidak ada petugas yang berada di kantor, namun kemudian tidak memberikan solusi lebih lanjut dan hanya membiarkan warga untuk menunggu tanpa adanya kepastian.
Ketika ditanya perihal SOP atau Standard Operating Procedure dari pengaduan warga, tidak ada satupun dari keduanya yang dapat menjawab secara jelas.
Tak heran bahwa ternyata ketidakjelasan alur pengaduan PDAM Wonosobo telah disuarakan juga oleh beberapa warga net melalui jejaring Google Reviews.
Baca Juga: Antisipasi Keramaian Momen Nataru di Wonosobo, Semua Kegiatan Tetap Dibatasi
Terdapat 80 tinjauan dalam Google Reviews yang secara akumulatif memberikan nilai 2.7 dari 5 untuk PDAM Wonosobo.
Sebagian besar dari tinjauan ini mengeluhkan hal serupa, yaitu ketidakjelasan kanal pelaporan, kesemrawutan follow up dari proses pengaduan, hingga acuhnya pihak PDAM terhadap keluhan-keluhan warga masyarakat.
Banyak dari mereka yang menyampaikan bahwa mereka perlu menunggu berhari-hari hingga keluhannya dihiraukan oleh pihak BUMD air minum ini.***