Wujudkan Pondok Pesantren Berdaya Saing, Wabup Ajak Santri Tingkatkan Literasi

- 15 April 2022, 15:53 WIB
Sarasehan Jurnalistik Ramadhan 1443 H di Pondok Pesantren Ma’had Mambaul Qur’an Munggang, Kecamatan Mojotengah Kamis, 14 April 2022.
Sarasehan Jurnalistik Ramadhan 1443 H di Pondok Pesantren Ma’had Mambaul Qur’an Munggang, Kecamatan Mojotengah Kamis, 14 April 2022. /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Banyaknya jumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Wonosobo baik di kota maupun di desa hingga kerap dijuluki sebagai kota santri. Berangkat dari data itu, Pemkab Wonosobo bertekad untuk menjadikan pesantren menjadi lembaga pendidikan keagamaan yang lebih hebat dan berdaya saing.

Yakni melalui peningkatan kemampuan literasi bagi santri dan pengasuhnya sebagai salah satu upayanya.

“Dalam membangkitkan budaya literasi melalui gerakan santri menulis 2022 ini, saya berharap kemampuan literasi di kalangan santri meningkat lebih baik lagi sebagaimana yang terkandung dalam Al Qur’an, kita mengetahui bersama Wonosobo termasuk kota santri yang ditandai dengan banyak Pondok Pesantren, untuk itu mari kita berikhtiar mewujudkan pesantren yang hebat dan berdaya saing di masa mendatang,” ungkap Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar saat memberikan sambutan acara Sarasehan Jurnalistik Ramadhan 1443 H di Pondok Pesantren Ma’had Mambaul Qur’an Munggang, Kecamatan Mojotengah Kamis, 14 April 2022.

Baca Juga: Program Food Estate Diproyeksi Dorong Petani Wonosobo Makin Maju

Lebih lanjut Albar menyampaikan, Pondok Pesantren dan dunia literasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Ciri khas santri dapat dilihat dari literasi membaca dan menulis sebagai produksi buah pemikiran, sebagaimana yang termuat dalam surah Al-‘Alaq ayat 1-5. Sayangnya, akhir-akhir ini konsumsi masyarakat terhadap produk literasi santri mengalami kemunduran.

Menurut Albar, santri memiliki peran penting dalam menyalurkan ide kreatif berbasis literasi data yang kuat, sehingga mampu membangkitkan semangat beradaptasi dalam menghadapi arus modernisasi secara terbuka. Untuk itu, melalui pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali kecintaan dan spirit santri dalam memproduksi karya ilmiah, yang pada akhirnya bisa menjadi rujukan valid bagi masyarakat pada umumnya.

Selain itu, gerakan santri menulis 2022 ini dapat membekali dan membentengi santri terhadap maraknya berita bohong atau hoax yang kerap terjadi di sosial media. Juga mampu mentransfer pemberdayaan masyarakat dan mencetak santri sebagai aktor agen of change, serta peka terhadap isu kekinian.

Baca Juga: CPNS dan P3K Wonosobo Dituntut Handal dan Produktif serta Pahami Peraturan Perundangan

“Saya berharap melalui pelatihan ini santri akan lebih siap dan dewasa menyikapi maraknya berita bohong, mampu mentransfer pemberdayaan masyarakat, menjadi agen of change dan peka terhadap isu kekinian, tuangkan segala ide gagasan yang ada dalam pikiran kalian semua, suatu saat nanti semoga dapat menjadi penulis hebat,” tandasnya.

Selaras dengan Albar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wonosobo KH Muchotob Hamzah menerangkan, saat ini memperkaya literasi menulis sudah menjadi suatu kebutuhan yang harus dilakukan, seperti halnya orang Jepang dengan daya literasi yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, penduduk Indonesia menempati rangking ke-62 dari 70 negara dengan budaya literasi yang rendah, artinya masih jauh tertinggal dari negara lain.

Turut memberikan arahan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo H Ahmad Farid mengatakan, melalui lembaga pesantren, santri didorong untuk terus mengaktualisasikan dirinya dengan aktif menerbitkan berbagai karya tulisan di sosial media. Menurutnya, santri harus berimajinasi lebih dalam mengambil inspirasi dari dunia pesantren, baik nilai keagamaan yang kental, moralitas dan kejujuran.

Baca Juga: Bahaya Balon Udara Kembali Diingatkan pada Warga Wonosobo, Diimbau Patuhi Larangan di Momen Lebaran

“Di lingkungan pesantren, santri harus didorong aktif untuk mengaktualisasikan dirinya, dengan menerbitkan karya tulisan di platform media yang sudah tersedia, carilah sumber inspirasi dengan mengangkat sisi dunia pesantren mulai dari nilai keagamaan, kejujuran, dan moralitas,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Redaksi (Wapemred) Suara Merdeka, Trianto Triwikromo, mengajak kepada semua santri untuk lebih aktif menulis, sebab menulis dapat menjadi standar dalam menegakkan kebenaran, sebagaimana bunyi hukum jurnalistik yang utama, yaitu bersandar pada kebenaran.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah