Bawaslu Wonosobo Bedah Buku Jejak pengawas Pemilu dan Luncurkan Bawaslu Book Corner

- 1 September 2022, 22:43 WIB
rapat media dan bedah buku bertajuk Jejak Pengawas Pemilu Wonosobo serta meluncurkan Bawaslu Book Corner atau BBC di dinas Arpusda Wonosobo, 1 September 2022.
rapat media dan bedah buku bertajuk Jejak Pengawas Pemilu Wonosobo serta meluncurkan Bawaslu Book Corner atau BBC di dinas Arpusda Wonosobo, 1 September 2022. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Wonosobo menggelar agenda rapat media dan bedah buku bertajuk Jejak Pengawas Pemilu Wonosobo yang dibahas bersama pelaku sejarah dan mantan ketua panwaslu serta penuli dan akademisi Wonosobo, di Perpustakaan daerah Wonosobo, 1 September 2022.

Buku Jejak Pengawas Pemilu Wonosobo ditulis oleh tim Bawaslu Wonosobo dan disusun selama enam bulan yang membahas tentang jejak kesejarahan dan catatan penting Panwaslu yang kini menjadi Bawaslu Wonosobo sejak tahun 2004 hingga tahun 2022.

"Dulu Panwaslu diberi stigma sebagai pelengkap dan beda dengan saat ini juga badan Ad Hoc. itu dari salah satu kisah dan kejadian unik yang tercatat dalam buku," tutur Mantan ketua Panwaslu Dr. Mahfudz Junaedi eks ketua Panwaslu pada 2004.

Dijelaskan Ketua Bawaslu Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid, bahwa Bawaslu sebelumnya telah melaunching buku di awal Agustus 2022 dan kini meluncurkan Bawaslu Book Corner atau BBC di dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah atau Arpusda Wonosobo.

Baca Juga: Forum Arpusda DIY Pelajari Penerapan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi Arpusda Wonosobo

"Bawaslu Book Corner atau BBC kami harapkan bisa menjadi pusat literasi tentang pemilu. lewat buku ini kami mengupas dari kepemiluan hingga penyelenggaraan dan kaki tempatkan sebagai pusat studi. Dan libatkan mahasiswa dan akademisi dari banyak kampus dalam penelitian. Kami juga ada Buletin ke 6 selain buku 3 kali cetak hingga ada inisiasi untuk buka pojok buku pemilu berkolaborasi dengan pemilu," Kata Sumali.

Disebut Sumali bahwa Kantor Arpusda dulu juga pernah menjadi kantor KPU dan Panwaslu tahun 2004-2005.

"Kami buka gerakan infak buku pemilu untuk disumbangkan ke BBC. Program ini tidak hanya bersama Arpusda juga bersama perpistakaan kampus Unsiq," lanjut Sumali.

Dalam membedah buku, Dr. Mahfud Junaedi didampingi seorang penulis buku sekaligus dosen Unsiq M Yusuf Amin N yang memberikan berbagai masukan serta tenggapannya terkait buku tersebut.

Baca Juga: Dinas Arpusda Wonosobo Rayakan HUT Ke-31, Asah Kreativitas Masyarakat Lewat Lomba Tiktok dan Read Aloud

Lebih lanjut, Sumali juga menjelaskan bahwa buku Bawaslu Wonosobo diharapkan bisa memberi info bahwa peranan ini ada dinamima dan dokumentasikan jejak Politik peristiwa-peristiwa yang terjadi yang mungkin tidak diketahui generasi sekarang.

"BBC ini jadi salah satu upaya pahamkan masyarakat dengan buku-buku dan literasi pemilu. Bahkan ada 20-an studi yang dorong pembuatan buku ini. Akan ada pojok buku khusus di ruang baca dan kita adakan gerakan infak buku pemilu. Warga yang ingin akses buku dan buletin di issu.com redaksi Bawaslu," Jelas Sumali.

Menutup kegiatan, Sumali serta beberapa mantan ketua serta anggota Panwaslu lain juga menyebut bahwa sebagai penyelenggara ada resiko berupa ancaman tuntutan hingga gratifikasi.

Baca Juga: Festival Literasi Wonosobo Pintar Inovasi Perpusda, Diramaikan berbagai Lomba untuk Masyarakat

"Pemilu ini ada dua ruang sisi yaitu pemilih dan yang dipilih. Penyelenggara berpotensi kena intervensi sehingga sudah jadi komitmen. Maka pemilih dan calon harus tau regulasi salah satunya lewat menelaah buku ini," pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x