TBM Al Bidayah Sapuran Wonosobo: Dari Podium Bekas Tarkam Hingga Jadi Perpustakaan Berprestasi Nasional

- 26 Oktober 2022, 14:15 WIB
Salah satu sudut TBM Al Bidayah Sapuran, Wonosobo, perpustakaan desa mandiri yang berprestasi tingkat Nasional
Salah satu sudut TBM Al Bidayah Sapuran, Wonosobo, perpustakaan desa mandiri yang berprestasi tingkat Nasional /Galih Nugroho/Kabar Wonosobo

Baca Juga: Langka! 3 Jurusan Kuliah Ini Cuma Ada Satu di Indonesia dan Hanya Ada di UGM, ITB dan IPB

Di tahun 2007 itu, tempat baca yang dirintis Dimas mulai beroperasi bukan hanya bagi anak-anak musala saja, tetapi sudah menjangkau lebih luas, meskipun dibuka terbatas.

“Lantas, di tahun 2008 kami sudah menyandang label Al-Bidayah” Ungkap Dimas Ari.

Tiga tahun setelah julukan Al-Bidayah disandangkan, taman baca yang didirikan Dimas Ari Pamungkas itu mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional dan meraih Juara 1 Perpustakaan desa se-Provinsi Jawa Tengah.

“Penghargaan awal itu menjadi penting untuk perpustakaan, karena disamping sebagai motivasi juga sebagai bentuk legitimasi, pihak luar baik pemerintah maupun swasta jadi tahu akan keberadaan TBM Al-Bidayah.” Tambahnya.

Baca Juga: Hasil Penelitian Mahasiswa UGM Tunjukkan Santet Awalnya Hal Positif

Eksistensi dari TBM dan koleksi buku yang terus bertambah membuat Dimas Ari mulai memindahkan TBM Al-Bidayah ke kediaman pribadinya pada tahun 2013.

“Pada tahun 2013 saya memutuskan untuk memindahkan ke rumah pribadi, agar berjalannya kedepan bisa lebih mandiri lagi.” ujar Dimas.

Perpindahan ke rumah pribadi itu seolah mendapatkan sambutan yang sangat mewah, dimana di tahun yang sama, TBM Al-Bidayah mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud sebagai TBM Kreatif-Rekreatif.

“Tahun-tahun berikutnya, 2014 dan 2015 TBM kami terus mendapatkan penghargaan baik dalam cakupan regional provinsi maupun nasional,” ungkap Dimas sambil menunjuk beberapa piala di ruangan.

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x