Network
KABAR WONOSOBO - Minat untuk melanjutkan sekolah di Desa Batursari Sapuran Wonosobo masih relatif rendah. Dan berdampak angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di wilayah ini cukup tinggi.
Khususnya anak yang lulus SLTP dengan angka kisaran 10 persen yang mau meneruskan ke tingkat pendidikan selanjutnya.
Hal itu dituturkan Kades Batursari, Jumadi, yang menurutnya disebabkan karena di wilayah Batursari tidak terdapat fasilitas pendidikan setara SMA/SMK. Sementara jarak dari rumah warga ke sekolah terdekat yang ada lumayan jauh dan harus ditempuh dengan waktu yang lama.
"Di Kuncen Batursari ini angka ATS masih tinggi, terutama anak yang lulus SMP, yang mana saat ini baru 10 persen saja yang mau melanjutkan sekolah SMA atau SMK, itu karena disini tidak ada sekolahan SMA/SMK, sementara jarak dari rumah ke sekolah terdekat yang ada sangat jauh," kata Jumadi saat mendampingi Bupati Wonosobo pada Safari Tarawih Keliling di Masjid Annur Istiqomah Kuncen Batursari Sapuran senin 4 Maret 2023.
Baca Juga: Polsek Sapuran Wonosobo Bakal punya Rusus Asrama
Namun Tapi untuk anak usia SD ke SMP persentasenya lumayan tinggi yakni diangka 98 persen, mereka ada yang melanjutkan sekolah dan juga ada yang mondok.
Terkait hal itu Desa Batursari mengharapakan tanggapan dan tindak lanjut dari Pemerintah agar didirikan fasilitas pendidikan setara SMA/SMK di wilayah ini. Mengingat banyaknya remaja yang seharusnya masih mengenyam pendidikan namun karena permasalahan tersebut sehingga mereka terpaksa tidak melanjutkan sekolah.
"Harapan kami, dalam rangka mensuksekan pendidikan dasar dua belas tahun dan melihat persoalan disini, mohon kiranya kepada pemerintah agar didirikan fasilitas pendidikan setara SMA/SMK diwilayah kami, agar anak-anak kami bisa melanjutkan sekolah. Untuk lokasi kami insyaalloh sudah ada, dan masyarakat akan siap membantu," ungkap Kades Batursari.
