Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Semua Pedagang di DIY Pajang Daftar Harga, Buntut Kasus Harga Pecel Lele

- 3 Juni 2021, 10:34 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X minta pedagang untuk memasang daftar menu dan harga untuk mengantisipasi keributan dengan konsumen.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X minta pedagang untuk memasang daftar menu dan harga untuk mengantisipasi keributan dengan konsumen. /siapgrak.com

KABAR WONOSOBO – Sri Sultan Hamengku Buwono X, sultan sekaligus gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut menyoroti kasus penaikan harga secara tidak wajar atau nuthuk yang terjadi di wilayah pemerintahannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Sultan HB X pada sebuah kesempatan jumpa pers, Rabu, 2 Juni 2021.

Sultan HB X berharap pemerintah kabupaten/kota yang berada di wilayah kekuasaannya untuk mewajibkan para pedagang terutama di industri kuliner untuk berlaku jujur dengan memajang daftar harga menu.

 Baca Juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Lagu Indonesia Raya Diputar Setiap Hari Di DIY

"Untuk tidak ribut (muncul kegaduhan soal harga) ya memang pemerintah daerah ya mewajibkan mereka yang berjualan itu punya daftar makanan sama harga, gitu lho mestinya," tutur Sultan HB X.

Menurut Sultan HB X, hal tersebut dapat membantu memberikan kepastian kepada konsumen dan meminimalisasi kasus "nuthuk" harga atau menaikkan harga secara tidak wajar.

"Kalau saya (kejadian tersebut) jangan terulang lah. Kan sudah ada kepastian, ketentuannya (pemerintah) kota kan semua yang di Malioboro dan sebagainya itu kan daftar makanan ini semua sudah ada. Itu diperlihatkan saja, toh juga sudah ada harganya," imbuh Sultan HB X.

 Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Tidak Dilarang oleh Sri Sultan HB X, Tapi Minta Libur Cuti Bersama Dikurangi

Menurutnya, usaha kuliner apa pun dan  mana pun yang tidak menunjukkan harga menu secara jelas kepada konsumen, dapat berpotensi menimbulkan masalah kedepannya.

"Ya mestinya itu semua orang mau beli itu mestinya jualannya apa, harganya berapa, itu fair. Kalau tidak, ya sebetulnya juga masalah, di mana pun akan bermasalah, jadi pasti ribut," lanjut Sultan HB X.

Selain pedagang, Sultan HB X juga meminta agar pemungutan biaya retribusi lapak pedagang oleh pemerintah daerah berjalan transparan untuk menutup celah terjadinya korupsi.

 Baca Juga: Renggut Nyawa Seorang Anak Kecil, Motif Pengirim Sate Beracun di Yogyakarta Sakit Hati Ditinggal Menikah

"Nanti retribusinya tidak jelas, harganya ya tidak jelas. Pekerjaan seperti itu paling mudah untuk dikorupsi, kan gitu masalahnya. Jadi jangan sampailah," tegas Sultan HB X.

Kasus penaikan harga secara tidak wajar memang kerap kali terjadi di tempat-tempat wisata, terutama di tempat yang tidak mencantumkan harga menu secara jelas.

Kasus semacam itu kembali diangkat setelah sebelumnya seorang pengunjung kawasan Malioboro makan di salah satu warung pecel lele di kawasan itu dengan harga yang dianggapnya tidak wajar, lalu membuatnya viral dengan video yang Ia unggah.

 Baca Juga: Hadang Penambangan Andesit, Mahasiswa dan Belasan Warga Wadas Diamankan, LBH Yogyakarta Angkat Suara

Setelah video itu viral, Apriyanto, pemilik warung pecel lele di Jalan Perwakilan yang berada di kawasan Malioboro itu mengaku bersalah telah menaikkan harga dan meminta maaf.

"Saya minta maaf kepada masyarakat Yogyakarta, karena apa yang diviralkan itu benar," ungkap Apriyanto.

Dia telah mengakui  bahwa harga pecel lelenya memang lebih mahal dibandingkan warung makan lain di Malioboro.

 Baca Juga: Ini Informasi Lengkap Seleksi Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta Untuk warga DIY dan Jateng syarat utamanya ini

Untuk memperbaiki kesalahannya, Ia berjanji akan menyesuaikan harga dan memperbaiki daftar menunya.***

 

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah