Bukan Sekadar Permainan Tradisional, Lagu Cublak-Cublak Suweng Ternyata Punya Makna dan Pesan Moral yang Dalam

2 September 2021, 10:12 WIB
Permainan tradisional cublak-cublak suweng /JIBI Photo

KABAR WONOSOBO – Indonesia yang terdiri dari puluhan provinsi tentu memiliki beragam budaya yang berbeda-beda.

Selain memiliki beragam budaya, beberapa daerah juga memiliki permainan tradisional yang saat ini sudah mulai tergerus zaman dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih.

Salah satu permainan tradisional yang dulu sering dimainkan oleh anak-anak kecil yakni cublak-cublak suweng dari Jawa Tengah.

Baca Juga: Mamose, Tradisi Ekstrem Menebas Tubuh dengan Parang ala Masyarakat Adat Budong-budong di Sulawesi Barat

Permainan ini dimainkan oleh lebih dari satu orang, biasanya mencapai empat hingga enam anak.

Permainan ini juga sangat sederhana karena dapat dimainkan dengan tangan kosong dan tidak memerlukan benda lainnya.

Seorang anak akan berada pada posisi tengah bersimpuh dan tengkurap di lantai dengan dikelilingi anak-anak lainnya sambil menyanyikan lagu tradisional “cublak-cublak suweng”.

Baca Juga: Tradisi Fahombo Ada di Uang Kertas Seribuan Jadul, Lompat Batu Nias Ternyata Digunakan saat Peperangan

Ternyata lagu dari permainan tradisional itu memiliki arti yang dalam dan penuh dengan pesan kehidupan.

Dalam lagu tersebut diartikan bahwa harta benda sejatinya sangat berserakan di bumi ini dimana orang-orang selalu mengejarnya.

Bahkan orang bodoh atau di sini disebutkan sebagai seseorang yang minim pendidikan pun mencari harta duniawi tersebut dengan penuh nafsu ego, tindakan korupsi, jual beli jabatan yang tujuannya hanya untuk mencari kebahagiaan sesaat.

Baca Juga: Memahami Makna Gugur Gunung, Tradisi Gotong Royong dalam Adat Masyarakat Suku Jawa

Orang-orang bodoh itu diibaratkan sebagai bapak ompong yang terus mencari harta dengan hawa nafsu dan penuh keserakahan.

Kemudian disebutkan makna dalam lagu tersebut yang mengandung pesan bahwa justru siapa yang bijaksana lah yang akan menemukan kebahagiaan abadi.

Bukan mereka yang terus menerus mencari harta kekayaan tanpa rasa puas demi kepuasaan sesaat.

Baca Juga: Filosofi dan Makna Dibalik Acara Adat Tedak Siten Bagi Bayi Tujuh Bulan dalam Tradisi Masyarakat Jawa

Mereka, orang-orang yang tersenyum justru menjalani setiap cerita hidup, walaupun berada hidup di tengah-tengah dunia yang penuh keserakahan.

Diingatkan melalui bait-bait dalam lagu jika seseorang akan mencapai kebahagiaan abadi harus menghindari kecintaan terhadap hal-hal duniawi.

Mereka hanya memerlukan hati nurani dan tetap rendah hati serta tidak pernah meremehkan orang lain.

Baca Juga: Pelajari Pola Makan Tradisional Warga Asli Tanzania, Ternyata Diklaim Referensi Diet Terbaik untuk Imun

Tidak mengherankan jika dalam lagu permainan “cublak-cublak suweng” memiliki makna yang mendalam sebab permainan ini sendiri diciptakan oleh seorang Wali Songo yakni Syekh Maulana Ainul Yakin atau lebih dikenal dengan nama Sunan Giri.

Sunan Giri sengaja menciptakan lagu tersebut sebagai media untuk menyebarkan agama Islam.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The Asian Parent

Tags

Terkini

Terpopuler