KABAR WONOSOBO – Sastrawan Indonesia Radhar Panca Dahana meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Kamis, 22 April 2021 sekitar pukul 20.00 WIB.
Sastrawan yang banyak dikenal lewat karya puisi itu meninggal pada usia 56 tahun setelah dirawat karena serangan jantung. Duka cita mengalir dari seluruh Indonesia, bahkan sebagian besar dari para tokoh penting.
Salah satunya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dikenal sebagai budayawan yaitu KH Mustofa Bisri atau kerap disapa Gus Mus, ikut menyampaikan duka cita melalui akun Instagramnya @s.kakung.
Dalam akun instagramnya, Gus Mus mengunggah sebuah foto bersama almarhum radar dengan menyebut sosok Radhar sebagai seorang pejuang kebudayaan yang tulus.
“Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji'űn... Malam ini mendengar berita: satu lagi saudaraku yang baik, Radhar Panca Dahana pulang ke rahmat Allah. Pejuang kebudayaan yang tulus itu wafat di malam baik di bulan baik. Semoga Allah menerima segala amal baiknya dan mengampuni segala kesalahan-kesalahannya. Allahummaghfir lahu warhamhu wa'ãfihi wa'fu 'anhu... Al-Fãtihah. Semoga keluarga yang ditinggalkannya dianugerahi kekuatan dan ketabahan. AzhzhamaLlãhu ajrahum wa ahsana azã-ahum,” tulis Gus Mus.
Radhar menyelesaikan sarjananya di bidang sosiologi dari Universitas Indonesia (1993) dan magisternya di bidang yang sama di École des Hautes Études en Science Sociales, Paris, Perancis (2001).
Baca Juga: Inggris Berduka, Sang Duke of Edinburgh Pangeran Philip Wafat di Usia 99 Tahun
Radhar juga pernah mengabdikan diri menjadi pengajar di Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta yang sekarang menjadi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).