KABAR WONOSOBO― Napas Mayat merupakan novel karangan Bagus Dwi Hananto, pemenang ketiga Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2014.
Kisah ‘Aku’ dan perjalanan hidupnya tidak hanya seputar pembalasan dendam dan kilas balik hidupnya di masa muda.
Kisah Aku bersama Sarah, Mama Besar, dan Marbun merupakan gambaran dari dua sisi manusia. Hitam dan putih. Keduanya digambarkan layaknya realita yang selalu berjalan beriringan.
Napas Mayat menyajikan kisah yang brutal di awal, dan menyayat hati begitu sampai di akhir kalimat. Dimulai dari Si Aku yang benar-benar terlena dengan harta milik bapaknya, tidak mau bekerja, dan pikirannya cuma menjurus ke arah seks.
Namun, banyak orang seperti itu, bukan? Dunia tidak sebersih yang dipikirkan. Dunia ini menyimpan banyak sekali sisi.
Hitam dan putih bertebaran di mana-mana. Bahkan seringkali tersamarkan. Hal yang direpresentasikan oleh tokoh Aku.