Sejarah dan Mitos Asal-Usul Kemunculan Anak Rambut Gimbal di Dieng, Hanya Bisa Dihilangkan dengan Ruwatan

- 9 Desember 2023, 08:24 WIB
Salah satu anak berambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng.
Salah satu anak berambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng. /FB /@Rizki Triyani Sinaga/

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, anak berambut gimbal merupakan titipan dari tokoh mitologi Dieng, Nyai Roro Ronce. Dalam legenda, Nyi Roro Ronce disebut sebagai utusan Nyai Roro Kidul, penguasa Laut Selatan, yang bertugas mendiami dan menjaga Dataran Tinggi Dieng. Nyi Roro Ronce konon digambarkan sebagai sosok perempuan yang memiliki rambut gimbal. Nyai Roro Ronce lantas menitipkan anak-anak berambut gimbal itu kepada tokoh legenda Dieng lainnya, yakni Kiai Kolodete. Sama halnya dengan Nyai Roro Ronce, Kiai Kolodete juga digambarkan sebagai sosok berambut gimbal. 

Versi lain menyebutkan masyarakat Dieng meyakini munculnya rambut gimbal merupakan warisan leluhurnya yaitu Kyai Kolodete. Menurut cerita, demi kemakmuran desa, Kyai Kolodete bersumpah tidak akan memotong rambutnya dan tidak akan mandi sebelum desa yang dibukanya menjadi makmur, hal inilah yang menyebabkan keturunan Kyai Kolodete nantinya akan mempunyai ciri rambut yang sama seperti dirinya. 

Asal usul ruwatan rambut gimbal menurut sumber lain dari seorang guru yang mengajar di SMPN 2 Wonosobo, bahwa konon terdapat legenda perjodohan Ratu Shinta Dewi dengan Pangeran Kidang Garungan. Dikisahkan, Ratu Shinta enggan menikah dengan Pangeran Kidang karena wajah sang pangeran yang tidak tampan dan mirip kidang. Ternyata, pembuktian cinta itu berakhir tragedi. Ratu Sinta dan pengawalnya malah mengubur pangeran hidup-hidup saat pangeran tengah menggali sumur. Menggunakan sisa kekuatan, Pangeran Kidang berusaha keluar dari lubang namun tidak bisa. Amarah Pangeran Kidang membuat air tanah di lubang itu kemudian mendidih dan dia bersumpah bahwa keturunan Ratu Sinta akan memiliki rambut gimbal.

Baca Juga: Sandiaga Uno Visitasi ADWI ke Sembungan Wonosobo, Cukur Rambut Gembel di Tepi Telaga Cebong

PERMINTAAN UNIK

Ruwatan rambut gimbal merupakan sebuat tradisi pemotongan rambut pada anak-anak yang memiliki rambut gimbal pada masyarakat  dataran tinggi Dieng yang dilaksanakan pada tanggal satu Suro atau satu Muharram. Ruwatan ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan atau malapetaka).

Hal yang unik lagi pada pada ruwatan rambut gimbal adalah, prosesi tersebut hanya akan dilaksanakan ketika sang anak sudah memiliki keinginan untuk memotong rambutnya. Selain itu beberapa saat sebelum dipotong sang anak akan mengajukan suatu permintaan yang harus dipenuhi sebagai syarat.

Setiap anak berbeda-beda permintaannya, ada anak yang mengajukan permintaan sangat mudah untuk dipenuhi, misalnya minta dibelikan ayam goreng yang dijual di dekat pasar, akan tetapi ada juga seorang anak yang mengajukan permintaan yang mahal misalnya minta dibelikan handphone dengan gambar buah apel, meminta dibelikan motor trail, meminta dibelikan kulkas, meminta uang satu tampah dan lain sebagainya. 

Namun, apabila permintaan tidak terpenuhi karena anaknya menginginkan permintaan aneh dan tidak terjangkau oleh kondisi orangtuanya, tentu sangat merepotkan hingga akhirnya tidak dapat memenuhi keinginan anak tersebut. Yang akan terjadi apabila keinginan anak tidak terpenuhi sampai ruwatan berlangsung, biasanya setelah ruwatan selesai maka rambut yang tumbuh pada anak tersebut akan kembali gimbal.

Baca Juga: Program Kolaborasi Sosial Dosen Unsiq dan UGM di Dieng Kulon Angkat Masalah Sampah

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: DJKN Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah