Network
KABAR WONOSOBO - Dieng merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di Jawa Tengah. Terletak di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan juga Kabupaten Wonosobo, yang memiliki jarak berkisar dua puluh enam kilometer dari pusat kota Wonosobo.
Dieng memiliki banyak wisata yang sudah terkenal di seluruh Indonesia dan Mancanegara. Bahkan ada salah satu tempat wisata di Dieng yang digadang-gadang masuk kedalam salah satu pesona Golden Sunrise terbaik di Asia Tenggara.
Selain terkenal dengan wisatanya, Dieng juga terkenal dengan buah endemiknya yang bernama Carica. Buah yang memiliki nama latin Carica Pubescens ini bertolak belakang dengan buah pepaya yang bisa hidup di tempat panas, sedangkan untuk Carica hanya bisa tumbuh di ketinggian 1.500-3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain itu, di Indonesia, buah Carica hanya bisa tumbuh di Dataran Tinggi Dieng saja.
Baca Juga: Roadshow Gibran di Wonosobo Kunjungi Produsen Carica, Temui Pemuka Agama Hingga Ngeteh Minggu Pagi
Dikutip dari web resmi wisata.banjarnegara.go.id, buah Carica sebenarnya bukanlah buah asli dari Indonesia. Buah ini pertama kali dibawa oleh penjajah Belanda pada masa Perang Dunia kedua. Para penjajah tersebut, mengambil buah tersebut di sebuah dataran tinggi di Andes, Amerika Selatan.
Kemudian para penjajah tersebut melakukan uji coba dan memilih Dieng sebagai tempat untuk melakukan uji coba penanaman buah Carica. Dieng dipilih karena buah tersebut hanya bisa beradaptasi di daerah yang memiliki ketinggian 1.500-3.000 mdpl.
Pada awalnya, ada dua daerah yang memiliki kriteria yang bisa digunakan untuk uji coba penanaman buah tersebut, yaitu Dieng dan juga Bedugul yang ada di Bali. Di Bali sendiri, buah ini lebih dikenal dengan Gedang Memedi. Buah yang memiliki bentuk seperti buah pepaya versi mini ini bisa tumbuh subur di Bedugul, namun sayangnya buah tersebut kurang dibudidayakan di Bali.
Baca Juga: Buah Langka! Inilah 5 Macam Olahan Buah Carica khas Wonosobo dan Dieng
