9 Tradisi Unik Semarakkan Idul Adha di Indonesia, Dari Pawai Hingga Pacuan Kuda

- 16 Juni 2024, 18:33 WIB
Ilustrasi salat idul adha 1444 H
Ilustrasi salat idul adha 1444 H /ANTARA/


KABAR WONOSOBO - Idul Adha, momen penuh berkah dan kebahagiaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, momen istimewa ini tak hanya diwarnai dengan ibadah kurban, tetapi juga tradisi unik yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa. Mari kita telusuri beberapa tradisi unik Idul Adha di berbagai penjuru Nusantara:

1. Nganggung di Bangka Belitung:

Tradisi Nganggung di Bangka Belitung merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki. Tradisi ini diawali dengan mengantarkan daging kurban ke tetangga, kerabat, dan kaum duafa. Keunikannya terletak pada prosesi "nganggung", yaitu membawa daging kurban dengan tandu yang dihiasi kain berwarna-warni dan diiringi alunan musik tradisional. Semaraknya Nganggung menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan atmosfer Idul Adha di Bangka Belitung.

2. Grebeg Besar di Yogyakarta:

Di Yogyakarta, tradisi Grebeg Besar menjadi puncak perayaan Idul Adha. Yogyakarta memiliki tradisi Grebeg Besar, yaitu pembagian daging kurban dari Keraton Yogyakarta kepada masyarakat. Tradisi ini menjadi simbol kedermawanan dan kepedulian Sultan kepada rakyatnya.

Baca Juga: Ide Masakan Idul Adha 2024 : Resep Semur Bola Daging Ala Devina Hermawan, Juga Cocok untuk MPASI

Tradisi ini diawali dengan kirab membawa 7 gunungan berisi berbagai hasil bumi dan aneka lauk pauk dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Besar Kauman. Ribuan masyarakat berebut gunungan ini dengan penuh suka cita, dipercaya membawa berkah dan kemakmuran. Tradisi Grebeg Besar tak hanya sarat makna religius, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan keharmonisan masyarakat Yogyakarta.

3. Megotan di Jawa Timur:

Tradisi Megotan di Jawa Timur merupakan bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada para leluhur. Tradisi ini dilakukan dengan menyembelih hewan kurban di makam leluhur, kemudian dagingnya dimasak dan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Tradisi Megotan menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dan mengenang jasa para leluhur.

4. Hadrat di Maluku Utara:

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah