Kutipan Buku 'Man's Search for Meaning' Viktor E Frankl; Pencarian Makna Hidup di Kamp NAZI

31 Agustus 2022, 23:13 WIB
Ditulis di kamp konsentrasi NAZI, ini kutipan atau quotes penuh makna dalam buku Mans Search for Meaning dari Viktor E Frankl. /Kabar Wonosobo/Khaerul Amanah

KABAR WONOSOBO -  Menjadi tawanan NAZI, Viktor E Frankl yang merupakan seorang dokter spesialis kejiwaan menulis buku Mans Search for Meaning. 

Man's Search for Meaning sendiri merupakan sebuah buku psikologi dari Viktor E Frankl yang telah dicetak jutaan eksemplar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Menjadi salah satu buku psikologi rekomendasi, Mans Search for Meaning yang ditulis Viktor E Frankl juga memiliki kutipan atau quotes yang 'menyentuh.'

Baca Juga: Kutipan 'Laut Bercerita' Leila S Chudori; Novel Sejarah tentang Tragedi Penculikan Aktivis Tahun 1998

Berikut adalah beberapa kutipan atau quotes buku Mans Search for Meaning dari Viktor E Frankl yang dirangkum tim Kabar Wonosobo.

  • Cinta merupakan tujuan utama dan tujuan tertinggi yang ingin diraih manusia - halaman 51.
  • Cinta tidak dibatasi oleh raga dari orang yang dicintai. Dia akan menemukan makna yang lebih dalam di dalam jiwanya, di dalam batinnya. Apakah dia masih hidup atau sudah meninggal, bukanlah hal penting - halaman 53.
  • Dunia ternyata bisa menjadi sangat indah - halaman 55.

Baca Juga: 20 Kutipan 'Laut Bercerita' Leila S Chudori, Novel yang Kisahkan Tragedi 1998

  • Humor merupakan senjata jiwa yang lain dalam upaya seseorang untuk bertahan hidup - halaman 61.
  • Begitu pula dengan penderitaan, dia akan mengisi jiwa dan pikiran sadar manusia, tanpa peduli besar atau kecilnya penderitaan itu. Karena itu, “ukuran” penderitaan manusia bersifat amat relatif - halaman 62.
  • Saya sadar, bahwa kalau saya kembali bekerja, dalam waktu cepat saya pasti akan mati. Namun kalau saya memang harus mati, setidaknya kematian saya punya arti - halaman 69.

Baca Juga: Kutipan My Liberation Notes, Drama Baru Kim Ji Won dan Son Seok Koo

  • Dalam upaya seseorang untuk emnyelamatkan hidupnya, maka dia akan berusaha melebur di dalam kerumunan - halaman 71.
  • Di dalam kehidupan komunitas yang ditekan, ketika perhatian selalu tertuju pada tindakan setiap orang dan setiap saat, dorongan untuk menjauhkan diri akan muncul tanpa bisa ditolak - halaman 72.
  • Manusia bisa melestarikan sisa-sisa kebebasan spiritual. Kebebasan berpikir mereka. Meskipun mereka berada dalam kondisi mental dan fisik ayng sangat tertekan - halaman 94.

Baca Juga: Kutipan Buku Woe-man Relationship dari Audian Laili, Bahas Perempuan hingga Self Love

  • Apa pun bisa dirampas dari manusia, kecuali satu: kebebasan terakhir seorang manusia―kebebasan untuk menentukan sikap dalam setiap keadaan, kebebasan untuk memilih jalannya sendiri - halaman 94.
  • Dan pilihan-pilihan seperti itu selalu ada. Setiap hari, setiap jam, kesempatan untuk memilih selalu datang, kesempatan untuk memutuskan, apakah Anda mau atau menolak menyerah pada kekuatan-kekuatan yang siap merampas kebebasan Anda yang terakhir, kebebasan batin; yang akan menentukan apakah anda mau dipermainkan oleh keadaan, menolak kebebeasan dan martabat, dan lebih menjadi seperti tawanan lain - halaman 95.
  • Setiap manusia pada dasarnya bisa menentukan apa yang akan terjadi pada dirinya―baik secara mental dan spiritual―bagaimanapun kondisinya saat itu - halaman 95.

Baca Juga: Kutipan Buku Man's Search for Meaning, Kisah Viktor E Frankl Temukan Makna Hidup di Kamp Konsentrasi NAZI

  • Jika hidup benar-benar memiliki makna, maka harus ada makna di dalam penderitaan. Karena penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, meskipun penderitaan itu merupakan nasib dan dalam bentuk kematian. Tanpa penderitaan dan kematian, hidup manusia tidak sempurna - halaman 96.
  • Di mana pun manusia selalu berhadapan dengan nasib, yang memberinya kesempatan untuk meraih sesuatu melalui penderitaannya - halaman 98.
  • Makna hidup berbeda untuk setiap manusia, dan berbeda pula dari waktu ke waktu - halaman 113.
  • Seorang manusia yang menyadari tanggung jawabnya terhadap manusia lain yang menunggunya dengan kasih sayang, atau tanggung jawabnya terhadap pekerjaan yang belum selesai, tidak akan pernah bisa mengabaikan hidupnya - halaman 117.

Baca Juga: Kutipan Drama Our Beloved Summer yang Dibintangi Choi Woo Shik dan Kim Da Mi, Bikin Baper!

  • Tidak ada orang yang berhak bertindah semena-mena, meskipun dirinya telah diperlakukan dengan semena-mena - halaman 134.
  • Yang dibutuhkan manusia bukan kondisi tanpa tekanan melainkan upaya dan perjuangan untuk meraih tujuan yang bermanfaat, sebuah tugas yang dipilih secara sukarela - halaman 152.
  • Manusia bahkan tidak bisa memaksakan diir untuk tetap optimistis, saat dihadapkan pada kemungkinan buruk, atau saat dia tidak memiliki harapan - halaman 196.
  • Padahal kebahagiaan tidak dapat dikejar; kebahagiaan harus terjadi begitu saja - halaman 197.***
Editor: Khaerul Amanah

Tags

Terkini

Terpopuler