Ajaib! Harian Prancis Le Figaro Sebut Terapi Bekam Manjur sebagai 'Pengusiran Setan Ala budaya Islam'

- 7 April 2021, 20:59 WIB
Ilustrasi alat Terapi Bekam, dari tangkapan layar kanal Youtube gomuslim official.
Ilustrasi alat Terapi Bekam, dari tangkapan layar kanal Youtube gomuslim official. /Youtube.com/ gomuslim official

KABAR WONOSOBO - Surat kabar harian Perancis ‘Le Figaro’ telah mempopulerkan praktek terapi bekam kepada para pembacanya.

Sayangnya, dalam ulasan artikel itu menggambarkan bekam, yang jadi terapi populer yang digunakan oleh para atlet dan selebriti, disebut sebagai praktik pengusiran setan ala budaya Islam yang menyebar di Prancis.

Le Figaro yang mencitrakan dirinya sebagai media yang serius, tak pelak membuat banyak orang meragukan integritas dan akal sehatnya. Karena memaparkan mengenai bekam dari sudut pandang yang kontroversial.

Baca Juga: Sri Lanka Segera Larang Pemakaian Burqa hingga Tutup 1000 lebih Madrasah Islam

Terapi bekam sendiri telah diaplikasikan oleh banyak orang di seluruh dunia, bahkan sangat populer di kalangan selebriti seperti Justin Bieber dan Madonna

Dalam artikel berjudul "Di neraka eksorsisme Islam yang menyebar di Prancis", Le Figaro menginformasikan pembacanya tentang pengobatan yang dipraktikkan oleh nabi-nabi orang Islam.

Disebutkan dalam artikel itu, disebutkan pengobatan yang dikembangkan dalam kerahasiaan yang benar-benar ketat selama beberapa tahun.

Baca Juga: Prancis Berlakukan Lockdown Nasional Ketiga dan Tutup Semua Sekolah, Persebaran Covid-19 Meningkat

Surat kabar itu menyoroti bahwa terapi itu dibuat dengan ‘kedok keparahan’, yang berarti ketika penyakit yang diderita sudah terlalu parah dan sulit untuk disembuhkan, maka bekamlah yang jadi solusinya.

"Ketika nasihat teman dan cinta keluarga tidak lagi berguna, ketika akal telah menjadi budak nafsu atau masalah dalam hubungan anda berlipat ganda, Rukyah-lah solusinya," tulis sang penulis.

"Ada banyak penyakit yang diklaim bisa disembuhkan oleh eksorsisme Islam ini," kata artikel itu.

Baca Juga: Mengunjungi Masjid Unik Muhammad Cheng Hoo Purbalingga, Cerminan Nilai Toleransi Masyarakat dan Sejarah Islam

Artikel tersebut menuduh bahwa pencipta terapi bekam mempromosikan penyembuhan diri dengan percaya kepada Allah yang secara tidak langsung mengharuskan orang untuk keluar dari kepercayaan asalnya.

Surat kabar tersebut memperingatkan pembacanya bahwa praktik tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi otoritas Prancis.

Artikel itu memicu kebingungan para pengguna media sosial dan membuat mereka mempertanyakan suasana ketika artikel ini ditulis.

Baca Juga: Buku Irfan Afifi Saya, Jawa, dan Islam Terlahir Hasil dari Proses Lelaku Mengenali Diri dan Sejarah

"Mengagumkan bahwasanya di tengah-tengah permasalahan kesehatan masyarakat dan keadaan darurat medis, @lefigaro masih punya kekuatan untuk menemukan konspirasi kesehatan Islam yang pada akhirnya hanya memecah belah bangsa. Satu cangkir pada satu waktu," tulis Mehreen Khan, koresponden Uni Eropa untuk Financial Times dalam lewat akun Twitternya selasa 6 April 2021 lalu.

Terapi bekam, atau Hacamat, adalah bentuk pengobatan alternatif di mana terapis meletakkan cangkir khusus pada kulit selama beberapa menit untuk menyedot.

Terapi ini membuat rileks dan membantu pasien yang menderita nyeri, peradangan, dan masalah sirkulasi darah, yang berfungsi sebagai jenis pijat jaringan dalam.

Baca Juga: Sah, Vaksinasi Covid-19 Tidak Bikin Batal Puasa Ramadhan, Didukung Fatwa MUI

Kata "hacamat" berasal dari kata Arab "hacm", yang artinya menyerap atau menyedot atau arti lainnya adalah pertumpahan darah.

Seseorang yang mempraktikkan profesi ini disebut "haccâm," dan peralatan yang digunakan selama pengobatan disebut "mihcem".

Sudah menjadi rahasia umum bahwa hakamat atau bekam adalah salah satu sunah atau amalan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Lihat Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci Ramadhan dari Berbagai Negara, Ternyata Ada Halloween di Arab!

Selain mengobati penyakit tertentu, metode bekam digunakan untuk mengambil darah dari pasien untuk mengobati atau mencegah penyakit .***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dailysabah


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah