Pulau itu telah kehilangan lebih banyak es dalam satu dekade terakhir daripada di abad sebelumnya.
Sungai-sungai air lelehan akibat musim panas yang ekstrem mengalir dari lapisan puncak Greenland hingga menyebabkan permukaan air naik.
Sementara fenomena hujan yang mengguyur Greenland ini menjadi yang pertama terjadi sejak National Science Foundation yang terletak di puncak Greenland berdiri pada akhir tahun 1980-an.
Berdasarkan pantauan dari satelit, hujan ini telah memperparah pencairan es yang terjadi di kawasan itu.
Sebelumnya pencairan es di Greenland hanya terjadi akibat kenaikan suhu seperti terjadi pada 2012 dan 2019.
Baca Juga: Perubahan Iklim Makin Parah jika Pakta Leticia Tak Mampu Hentikan Deforestasi di Hutan Hujan Amazon
Tetapi kali ini pencairan es makin parah akibat terjadi hujan deras yang meningkat selama beberapa waktu terakhir baik di musim panas maupun musim dingin.
Peristiwa pencairan es besar-besaran yang terjadi pada 2021 ini biasanya hanya terjadi sesaat dan berkontribusi relatif kecil terhadap total pencairan yang terjadi sepanjang musim panas di daerah Kutub Utara.
Pencairan es ini pun memiliki dampak panjang pada struktur lapisan es di Greenland bahkan ketika atmosfer berada pada kondisi normal.***