KABAR WONOSOBO - Mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur membuat krim anti jerawat berbahan kulit durian.
Nur Khasanah, satu dari lima anggota pembuat inovasi krim anti jerawat mengatakan kulit durian mengandung senyawa antibakteri seperti flavonoid, saponin, tannin, terpenoid, dan alkaloid serta memiliki kemampuan menghambat tumbuhnya jerawat.
“Krim anti-jerawat berbahan dasar limbah kulit buah durian ini lebih efektif dengan daya hambat sebesar 18,1 mm dibandingkan produk di pasaran yang mengandung tree tea oil dengan daya hambat 15,8 mm," katanya dalam siaran pers Universitas Brawijaya.
Baca Juga: BRIN Putar Film Dokumenter Konservasi Inovasi Indonesia di Expo 2020 Dubai
Pengolahan krim anti-jerawat ini menggunakan teknologi nanoemulsi.
“Teknologi nanoemulsi yang terdiri dari fase minyak dan air dengan ukuran droplet kurang dari 200 nm serta luas permukaan yang besar, ini dapat memberikan efek hidrasi, sehingga meningkatkan permeabilitas kulit dalam penetrasi obat dan mengurangi risiko peradangan jerawat," jelas dia.
Sementara Putri Ayu, anggota lain, menambahkan jika dalam pembuatan krim anti-jerawat menggunakan kulit durian yang diekstrak dengan memotong kulit durian menjadi bagian tipis dan membersihkan kulit durian.
Baca Juga: Hasil Penelitian Mahasiswa UGM Tunjukkan Santet Awalnya Hal Positif
Kulit durian memasukkannya ke dalam oven dengan suhu 60°C selama 2×24 jam, serta menghaluskan, mengayak, dan mengekstraknya.