Antinatalisme Solusi Paling Ekstrem Perubahan Iklim, Pengikutnya Menolak Kelahiran

- 11 Oktober 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi/Penganut Antinatalisme menolak kelahiran anak dianggap berdampak negatif bagi bumi.
Ilustrasi/Penganut Antinatalisme menolak kelahiran anak dianggap berdampak negatif bagi bumi. /Pixabay.com/trilemedia

KABAR WONOSOBO – Perubahan iklim tidak bisa dipungkiri terjadi dari masa ke masa dan berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Banyak negara yang mulai menerapkan kebijakan untuk memerangi perubahan iklim.

Namun ada sebuah kelompok yang menganut paham  antinatalisme, dimana pengikutnya menolak kelahiran anak sebab dianggap berdampak negatif pada kelangsungan bumi.

Gagasan bahwa memiliki anak mungkin merupakan ide yang buruk bagi lingkungan tampaknya mulai populer, terutama melalui media sosial.

Baca Juga: Quotes di Novel Malam Terakhir Karya Leila S Chudori yang Beri Pencerahan tentang Pandangan Hidup

Dikutip Kabar Wonosobo dari Lifegate, 11 Oktober 2021, menjelaskan antinatalisme menganjurkan orang untuk memiliki lebih sedikit atau tidak memiliki anak dan membawa masalah kelebihan populasi ke dalam perdebatan lingkungan. 

Filosofi ini (antinatalis) memandang kehidupan bukan sebagai keajaiban tetapi sebagai pemboros sumber daya di planet yang sudah terlalu terbebani. 

Orang khawatir membawa anak-anak ke dunia yang terancam oleh naiknya air laut , perpindahan massal , keterbatasan sumber daya, gangguan manusia pada habitat alami dan bencana meteorologi. 

Baca Juga: Quotes Novel Amba Karya Laksmi Pamuntjak, Berlatar Tragedi G30S PKI hingga Pengasingan di Pulau Buru

Sementara alasan lain mendorong orang untuk menganut ideologi ini, seperti keinginan untuk mengurangi penderitaan, tidak adanya persetujuan anak untuk dilahirkan dan melepaskan diri dari kewajiban paksa untuk meneruskan garis keturunan, dalam artikel ini kita akan menyelidiki dasar-dasar lingkungannya.

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: LIFEGATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x