Sinopsis 'Sayap-Sayap Patah', Kisah Cinta Pilu Kahlil Gibran dan Selma Karamy

- 28 Juni 2022, 16:55 WIB
Buku Kahlil Gibran yaitu Sayap Sayap Patah diterjemahkan oleh sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono dari versi Arab yaitu Al Ajnihah Al Mutakassirah atau The Broken Wings.
Buku Kahlil Gibran yaitu Sayap Sayap Patah diterjemahkan oleh sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono dari versi Arab yaitu Al Ajnihah Al Mutakassirah atau The Broken Wings. /Kabar Wonosobo/Khaerul Amanah/

Kahlil Gibran menyorot Lebanon di masa ia muda, sekitar berusia awal 20-an, dengan memberikan gambaran politik yang terjadi. 

Termasuk peran tokoh keagamaan, yaitu karakter Uskup, yang lantas membuatnya harus berpisah dengan Selma Alkaramy. 

Tak hanya itu, Kahlil Gibran dengan cerdas menggambarkan tokoh agama yang memakai atribut 'mengayomi masyarakat' meski aslinya tidak. 

Baca Juga: Sinopsis Tabula Rasa: Novel Karya Ratih Kumala yang Bahas LGBT

Sayap-Sayap Patah juga dengan terang membahas mengenai ketimpangan gender melalui tokoh Selma Karamy. 

Kahlil Gibran menulis sindiran keras mengenai ketimpangan atas perempuan yang masih berlaku:

"Perempuan dipandang sebagai barang dagangan, dibeli dan diserahkan dari satu rumah ke rumah lain. Dan, ketika kecantikannya memudar, ia menjadi seperti alat rumah tangga tua yang ditinggalkan di sudut yang gelap."

Baca Juga: Eka Kurniawan Gambarkan Tuntutan Maskulinitas Lelaki dalam Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas

 

Dipenuhi dengan syair cinta romantis khas Kahlil Gibran

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah