Kahlil Gibran, penyair asal Lebanon, dikenal sebagai salah satu sastrawan masyhur dengan karya yang dibaca sepanjang masa.
Sayap-Sayap Patah, misalnya, terbit perdana pada tahun 1922 dengan judul asli Al Ajnihah Al Mutakassirah tersebut dipenuhi oleh syair cinta puitis nan romantis.
Kendati berisi kisah cinta berakhir tragis, perjalanan tokoh "aku" yang menggambarkan sosok Kahlil Gibran bersama Selma Karamy digambarkan dengan romantis di awal.
Baca Juga: The Loneliest Girl in The Universe, Novel Psikologi Thriller Garapan Lauren James (Bagian 1)
Tokoh utama lainnya yaitu Selma Karamy juga digambarkan Kahlil Gibran dengan begitu romantis dan puitis.
Selma Karamy muncul di bab 'Kata Awal' Sayap-Sayap Patah melalui deskripsi Kahlil Gibran, sebagai berikut:
"Selma Karamy adalah yang mengajariku bagaimana memuja kecantikan dengan contoh kecantikannya sendiri dan menyibakkan untukku rahasia cinta dengan kasih sayangnya; perempuan itu adalah yang pertama menyanyikan untukku puisi kehidupan nyata."
Baca Juga: Ulasan Buku Save The Cat Jessica Brody yang Jadi Panduan Terakhir Penulis sebelum Menulis Novel
Blurb Sayap-Sayap Patah
Diterjemahkan oleh sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono, Sayap-Sayap Patah yang juga berjudul The Broken Wings (terbit tahun 1968) miliki blurb atau sinopsis belakang buku sebagai berikut: