KABAR WONOSOBO― Polemik mengenai sinetron Suara Hati Istri dari Indosiar yang dituding meromantisasi perkawinan anak-anak masih hangat dibahas.
Baru-baru ini, melalui akun Instagram resminya, komika sekaligus sutradara dan penulis skenario film Ernest Prakasa turut mengomentari opera sabun tersebut.
Melalui unggahan Instagram TV, Ernest Prakasa mengomentari penggantian pemeran Zahra dalam sinetron yang dituduh menormalkan praktik poligami dan perkosaan dalam perkawinan.
“Apakah ganti pemeran akan menyelesaikan masalah? Sebenarnya enggak teman-teman,” ucap Ernest dalam unggahan yang tertanggal 4 Juni 2021.
Bintang Cek Toko Sebelah itu menyampaikan bahwa permasalahan sinetron Suara Hati Istri dalam episode Zahra terletak pada pengangkatan tema praktik perkawinan anak.
Undang-undang Perkawinan di Indonesia sendiri telah mensyaratkan bahwa usia legal untuk menikah baik laki-laki maupun perempuan haruslah di atas 19 tahun.