Network
KABAR WONOSOBO – Banyak orang beranggapan bahwa kegiatan memasak identik dengan hal yang dilakukan oleh perempuan.
Namun hal itu tidak berlaku bagi aktor tampan Nicholas Saputra yang ternyata bukan pria yang anti ke dapur.
Nicholas Saputra bahkan sudah menjadikan kegiatan meracik bahan makanan itu sebagai aktivitas hariannya.
Baca Juga: Dian Sastro Dukung Arie Kriting yang Kritisi Polemik Nagita Slavina ikon PON XX Papua
Bagi pemeran Rangga di film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) itu, memasak adalah kegiatan meditatif dan memberinya ketenangan.
"Ada berbagai macam unsur, ada suara, warna, aroma, rasa, itu adalah sesuatu yang hidup banget buat saya," kata Nicholas Saputra.
Bagi Nicho, sapaan akrab Nicholas Saputra, melihat laki-laki di dapur bukan lagi menjadi hal yang asing.
Di rumahnya, dapur tidak hanya didominasi oleh ibunya, karena ayahnya ternyata juga biasa membuat masakan barat.
Memasak bagi aktor berusia 37 tahun tersebut adalah sebuah keterampilan yang penting untuk bertahan hidup.
Maka dari itu, Nicho tidak sependapat jika memasak dikaitkan atau diidentikkan dengan gender atau jenis kelamin tertentu.
Baca Juga: Arie Kriting Kritisi Pemilihan Nagita Slavina Sebagai Duta PON XX, Sebut Seharusnya Perempuan Papua
Ia bahkan mendorong pada setiap orang untuk setidaknya tahu cara memasak makanan yang sederhana agar dapat hidup di segala situasi.
"Kalau kita naik gunung, bagaimana makannya kalau tidak masak? Kalau kemping ke hutan, kita dituntut untuk masak," ujar Nicholas Saputra.
Nicho menambahkan, memasak itu lebih dari sekadar meracik bahan-bahan menjadi sepiring hidangan lezat untuk dinikmati.
Orang yang memasak juga perlu pengetahuan dasar soal alat masak hingga teknik yang benar, juga manajemen waktu.
"Masak kan soal manajemen, saya pernah masak buat 15 orang kemping ke hutan. Itu kan butuh manajemen yang bagus, kalau enggak kita telat waktunya karena dari memotong bawang sampai masakan jadi butuh waktu yang cukup," ungkap Nicho.
Peraih Piala Citra sebagai Aktor Terbaik lewat film "Gie" itu menuturkan bahwa memasak juga merupakan cara mengontrol asupan makanan bergizi untuk tubuh.
Memasak juga membantu Nicholas untuk mengatur tubuh untuk urusan pekerjaan dengan cara aman dan sehat, seperti menaikkan berat badan atau menurunkan berat badan.
Nicho juga meluruskan anggapan bahwa masakan sehat tak melulu harus terasa hambar.
ia tetap menambahkan penyedap rasa, tetapi dari bahan-bahan alami seperti jamur, keju, tomat hingga rumput laut.
"Saya lebih suka masakan yang natural sih, penyedap rasa natural tuh banyak," paparnya.
Bahkan selama pandemi, Nicholas memilih untuk mengasah kemampuan memasaknya, khususnya hidangan Nusantara yang kaya akan bumbu dan proses pembuatannya terkenal relatif lebih rumit dan panjang ketimbang masakan Barat.
Dengan bangga, Nicholas mengaku bahwa kini ia telah mampu memasak hidangan nusantara seperti ayam woku.***
