KABAR WONOSOBO – Masa pemerintahan Trump sebagai Presiden Amerika Serikat benar-benar terasa seperti neraka bagi para imigran, terutama imigran asal Timur Tengah dan Meksiko.
Oleh karenanya, dalam kampanyenya selama ia mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat, Joe Biden membuat janji kampanye yang berkaitan dengan permasalahan imigrasi.
Sekarang, setelah 100 hari pertamanya menjabat sebagai Presiden, kebijakan terkait keimigrasian mana saja yang sudah dan belum dicapai, berikut Kabar Wonosobo telah merangkum daftarnya yang disadur dari The Associated Press:
Belum dilakukan
- Menaikkan batas penerimaan pengungsi dari 15.000 orang di masa Trump menjadi 125.000 orang
- Mengadakan pertemuan para pemimpin regional, termasuk pejabat dari El Salvador, Guatemala, Honduras, Meksiko dan Kanada, untuk membahas faktor-faktor yang mendorong migrasi dan mengusulkan solusi atas derasnya perpindahan pemukiman regional.
Baca Juga: Joe Biden Soal Janjinya pada Kebijakan Dalam Negeri dan Pencapaian 100 Hari Menjabat Presiden AS
- Mengakhiri penahanan migran yang berkepanjangan dan berinvestasi dalam sistem manajemen kasus untuk memproses orang.
- Memerintahkan peninjauan kembali terhadap status ‘Dilindungi Sementara’ para imigran
Dilakukan sebagian
- Mereformasi sistem suaka Amerika Serikat.
Sedang berlangsung
- Merampingkan dan meningkatkan proses naturalisasi bagi pemegang green card.
- Mengakhiri perpisahan keluarga dan membuat gugus tugas untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah di perbatasan.
- Memastikan bahwa personel di kantor Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai, dan kantor Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai dan Perbatasan mematuhi standar profesionalitas dan bertanggung jawab atas perlakuan yang tidak manusiawi.
Sudah dilakukan
- Menyampaikan RUU reformasi imigrasi yang komprehensif ke Kongres dalam 100 hari pertamanya.
- Mengakhiri pembatasan perjalanan pada orang-orang dari sejumlah negara mayoritas Muslim.
- Mengembalikan kriteria deportasi imigran ke peraturan di era Obama yang memprioritaskan deportasi imigran yang menimbulkan risiko keamanan nasional, keamanan perbatasan, atau kesehatan masyarakat.
- Menghentikan pendanaan dan pembangunan tembok perbatasan.
- Menghapus aturan pungutan umum era Trump yang membuat imigran tidak bisa mendapatkan bantuan publik.
- Mengembalikan prinsip deportasi era Obama yang hanya memprioritaskan deportasi orang asing yang dianggap mengancam keamanan nasional atau melakukan kejahatan selain kejahatan karena masuk secara ilegal.
- Meningkatkan bantuan kemanusiaan ke perbatasan dan mendorong kemitraan publik-swasta untuk menangani peningkatan migrasi di sana.
Baca Juga: Polisi Amerika Serikat Tembak Gadis 16 Tahun karena Diduga Mencoba Menikam, Krisis Rasisme Meningkat
Ditolak Pengadilan
- Membekukan deportasi selama 100 hari.
- Melindungi “dreamer”, imigran muda yang dibawa ke Amerika Serikat secara ilegal oleh orang tua dan keluarga mereka dengan memulihkan DACA, kebijakan era Obama yang melindungi mereka dari deportasi.***