Amnesty International dan Greenpeace Sebut Keputusan Pemimpin Dunia di COP 26 Mengecewakan

20 November 2021, 19:59 WIB
Keputusan pemimpin dunia di COP 26 disebut mengecewakan, dari tangkapan layar Instagram/@cop26uk /Instagram @cop26uk

KABAR WONOSOBO ― Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP 26 telah resmi berakhir 12 November 2021 lalu, sayang para pemimpin dunia yang terlibat tak memberikan keputusan bagus.

Dua pemerhati yaitu Greenpeace dan Amnesty International Indonesia bahkan menilai bahwa putusan akhir COP 26 dinilai mengecewakan.

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui akun Instagram resmi keduanya, para pemimpin dunia memberikan putusan yang mengecewakan terkait hasil forum COP 26.

 Baca Juga: Antinatalisme Solusi Paling Ekstrem Perubahan Iklim, Pengikutnya Menolak Kelahiran

“COP 26: pemimpin dunia menunjukkan mereka telah lupa siapa yang seharusnya mereka layani dan lindungi,” tulis Amnesty International Indonesia.

“COP 26 seharusnya menjadi momentum krusial dan ujian bagi kemanusiaan,” tulis Greenpeace Indonesia.

Lembaga pemerhati lingkungan tersebut juga menyayangkan tindakan negara-negara besar seperti India, Arab Saudi, dan Australia yang mengusulkan pelonggaran target.

Baca Juga: Astronot Kirim Alarm Peringatan Kerusakan Bumi Dari Luar Angkasa Saat Konferensi Iklim PBB

Target dari COP 26 yang digelar di Inggris tersebut yaitu mengatasi pemanasan global dan menjaga suhu maksimum sebesar 1,5 derajat celcius.

Baik Greenpeace maupun Amnesty International Indonesia sendiri menilai bahwa adanya pelonggaran peraturan justru akan memperburuk iklim di Bumi.

Australia, Arab Saudi, dan India sendiri menjadi contoh beberapa negara besar yang mengusulkan kelonggaran pencapaian target demi kepentingan nasional masing-masing.

 Baca Juga: Menteri Tuvalu Rekam Pidato COP26 di Laut untuk Tunjukkan Perubahan Iklim

Agnés Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, menilai bahwa pemimpin dunia yang terlibat di COP 26 telah mengabaikan umat manusia.

“Sepanjang negosiasi mereka, para pemimpin telah membuat pilihan yang mengabaikan hak-hak kita sebagai manusia,” ungkap Callamard seperti yang diunggah ulang oleh Amnesty International Indonesia.

“Dan yang paling menyedihkan: mengesampingkan komunitas yang paling terpinggirkan di seluruh dunia sebagai dampak tidak terhindarkan dari perubahan iklim,” pungkasnya.

 Baca Juga: ADUH! Presiden AS Joe Biden Ketahuan Kentut di Acara KTT COP26 oleh Istri Pangeran Charles

Perubahan iklim di dunia sendiri telah memprihatinkan. Emisi karbon, penggunaan bahan bakar fosil besar-besaran, hingga kenaikan suhu telah lama mengancam Bumi.

Adanya forum COP 26 dari PBB yang digelar dengan menghadirkan para pemimpin dunia diharapkan mampu menghasilkan kesepakatan tiap negara untuk bersama menyelamatkan Bumi.

Sayang, keputusan akhir yang muncul dari forum COP 26 justru mengecewakan, terlebih dengan adanya “pelonggaran target” yang diusulkan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Greenpeace Indonesia Amnesty International

Tags

Terkini

Terpopuler