Australia Minta 1 Juta Vaksin untuk Papua Nugini Lewat Uni Eropa, Canberra dan Brussels Masih Bersitegang

- 19 Maret 2021, 10:47 WIB
Ilustrasi pengiriman vaksin lewat pesawat terbang.
Ilustrasi pengiriman vaksin lewat pesawat terbang. /Empr.com

KABAR WONOSOBO - Australia meminta Uni Eropa untuk mengirim 1 juta dosis vaksin Covid-19 untuk membantu Papua Nugini (Papua New Guinea) memerangi wabah yang disebabkan oleh virus corona pada Rabu, 17 Maret 2021.

Wabah yang sudah mulai marak merebak di Papua Nugini itu dikhawatirkan dapat menyebar ke bagian lain negara itu, bahkan ke negara lain di kawasan Pasifik.

Namun, permintaan bantuan vaksin tersebut dikhawatirkan menyulut kembali ketegangan antara Canberra dan Brussels, setelah Uni Eropa baru-baru ini memblokir pengiriman vaksin ke Australia.

 Baca Juga: Papua Nugini Kewalahan Hadapi Pandemi Covid-19, Australia Upayakan Bantuan Internasional

Dilansir Kabar Wonosobo dari Reuters, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Rabu (17/3/2021) lalu mengatakan bahwa vaksin itu sekarang sangat dibutuhkan untuk menahan lonjakan kasus akibat Covid-19 di negara yang berbatasan darat dengan Indonesia itu.

“Kami telah memesan vaksin-vaksin itu. Kami telah membayarnya dan kami ingin melihat vaksin itu datang ke sini sehingga kami dapat mendukung tetangga terdekat kami, Papua Nugini, untuk menangani kebutuhan mereka yang mendesak,”kata Scott Morrison kepada wartawan di Canberra.

“Mereka adalah keluarga kami, mereka adalah teman kami. Mereka adalah tetangga kami. Mereka adalah mitra kami. Ini untuk kepentingan Australia, dan untuk kepentingan negara-negara di wilayah Pasifik juga," imbuh Morrison.

 Baca Juga: Uni Eropa Setuju Jatuhkan Sanksi untuk China Atas Kasus Pelanggaran HAM pada Muslim Uighur

Merespon permintaan vaksin dari Australia itu, Juru Bicara Uni Eropa memberikan pernyataannya Rabu, 17 Maret 2021 lalu.

"Kami mengonfirmasi bahwa Presiden Komisi Eropa telah menerima surat dari Perdana Menteri Australia tentang masalah ini dan kami akan membalasnya pada waktunya," kata juru bicara eksekutif Uni Eropa.

Australia diketahui akan menyumbangkan 8.000 vaksin COVID-19 yang diproduksi secara lokal ke Papua Nugini untuk membantu negara itu melawan pandemi.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut 'Help is On The Way!' Pembahasan Travel Corridors untuk Bali Hampir Final

Australia  juga akan secepatnya mengirim tambahan bantuan vaksin sebanyak satu juta dosis setelah pesanan vaksin itu tiba dari Eropa.

Seperti diketahui, permasalahan antara Uni Eropa dan Australia berawal pada Maret 2021 lalu, dimana Italia meminta Uni Eropa memblokir pengiriman 250.000 dosis vaksin AstraZeneca PLC ke Australia dengan alasan kekurangan vaksin di Eropa.

Uni Eropa juga menolak permintaan Australia untuk meninjau kembali pemblokiran tersebut.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Belum Larang Mudik Lebaran 2021, Kebijakan Masih Dibahas

Penolakan itu menjadi yang pertama sejak Uni Eropa membentuk mekanisme untuk memantau pendistribusian vaksin pada akhir Januari.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah