KABAR WONOSOBO – Lebih dari 30 mahasiswa Korea Selatan melakukan aksi mencukur rambut hingga habis di depan kantor Kedutaan besar Jepang di Ibu Kota Seoul pada Selasa, 20 April 2021.
Aksi tersebut mereka lakukan atas protes terhadap Jepang yang membuang limbah dari fasilitas nuklirnya ke laut.
Kepolisian setempat sempat membubarkan massa yang melakukan aksi tersebut karena dianggap melanggar peraturan pembatasan sosial pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hadang Penambangan Andesit, Mahasiswa dan Belasan Warga Wadas Diamankan, LBH Yogyakarta Angkat Suara
Aturan dari Korea sendiri, yakni warga dilarang melakukan perkumpulan lebih dari 10 orang di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Akan tetapi para demonstran tetap melakukan aksinya dengan meneriakkan slogan dan membawa papan unjuk rasa bertuliskan pesan-pesan yang mengutuk rencana dari Jepang itu dan meminta agar rencana tersebut dibatalkan.
“Pemerintah Jepang harus segera membatalkan rencana untuk melepaskan air yang terkontaminasi,” tulis salah seorang pengunjuk rasa.
Kecaman-kecaman terhadap pemerintah Jepang ditulis pada kain putih yang dibalutkan ke tubuh ketika para demonstran dicukur rambutnya sampai habis.
Dilansir Kabar Wonosobo.com dari Reuters, pekan lalu pemerintah Jepang mengatakan akan melepas lebih dari satu juta ton air limbah dari pabrik pembangkit nuklir Fukushima yang sudah tidak aktif lagi.
Pabrik nuklir Fukushima sendiri memperkirakan bahwa proses pelepasan air limbah ini akan berlangsung selama dua tahun.
Baca Juga: 26 Agensi Protes UU Penundaan Wajib Militer Artis Korea Selatan dan Singgung BTS, ini Reaksi ARMY
Sementara itu, banyak warga di kota Seoul, Korea Selatan menentang keras rencana dari pabrik Fukushima untuk membuang air limbah ke laut tersebut
Atas putusan tersebut, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memanggil duta besar Jepang.
Presiden Moon Jae-In juga memerintahkan pejabat-pejabatnya untuk mengeksplorasi kemungkinan mengajukan petisi ke pengadilan internasional.
Baca Juga: Pakar Bedah Plastik Korea Selatan Ungkap Tren Suntik Botox di Hidung Idol K-Pop, Alasan Ending Fairy
Utusan khusus bidang Perubahan Iklim Amerika Serikat (AS), John Kerry pada Minggu, 18 April 2021 mengatakan bahwa ia yakin Jepang mengambil keputusan tersebut dengan transparan.
Ia juga memastikan bahwa Negeri Sakura tersebut akan mengikuti prosedur-prosedur yang sesuai. ***