Antivirus Covid-19 dalam Bentuk Pil Pfizer Siap Beredar Akhir 2021, Bisa Dikonsumsi Langsung di Rumah

- 6 Mei 2021, 23:38 WIB
Ilustrasi pil pfizer sebagai obat antivirus Covid-19.
Ilustrasi pil pfizer sebagai obat antivirus Covid-19. /pattayamail.com

KABAR WONOSOBO – Kabar bahagia disampaikan oleh CEO Pfizer bahwa perusahaan medis itu akan menyediakan obat antivirus Covid-19 dalam bentuk baru.

Penemuan antivirus Covid-19 ini disediakan dalam bentuk pil dan diperkirakan akan tersedia pada akhir tahun ini.

Karena berbentuk pil maka setiap orang bisa mengonsumsinya di rumah tanpa harus pergi ke rumah sakit.

 Baca Juga: Ukraina Tambah 10 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari Pfizer, Targetkan 20 Persen dari Total Populasi

Pihak Pfizer berharap pil tersebut dapat tersedia untuk umum dan akan menjamin keefektivannya dalam melawan virus.

Dilansir Kabar Wonosobo dari Health.com, Pfizer saat ini sedang melakukan uji coba pil tersebut di Amerika Serikat dan Belgia.

Uji coba ini dilakukan pada sukarelawan yang berada pada fase dewasa untuk meminum pil tersebut sebagai obat untuk Covid-19.

 Baca Juga: Ada Kasus Radang Jantung pada Penerima Vaksin Pfizer Israel, Belum Ditetapkan Sebagai Efek Samping

CEO Pfizer, Albert Bourla menjelaskan bahwa saat ini Pfizer fokus pada pilihan oral karena memberikan beberapa keuntungan.

Diantaranya yakni tidak ada persyaratan untuk datang ke rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan tidak harus datang untuk memberikan pengobatan

Bourla megatakan bahwa akhir tahun ini pil tersebut akan beredar jika sudah ada keberhasilan uji klinis.

 Baca Juga: Atlet Olimpiade Australia Diprioritaskan Jadi Penerima Vaksin Covid-19, Persiapan Menuju Olimpiade Tokyo

“Akhir tahun menjadi waktu yang tepat untuk ketersediaan bagi publik, tetapi itu tergantung pada keberhasilan uji klinis dan persetujuan oleh Food and Drug Administration,” kata Albert Bourla.

Antivirus berbentuk pil dari Pfizer ini disebut dengan PF-07321332 yang berisikan zat aktif dari golongan penghambat protease.

Golongan obat ini bekerja dengan memblokir aktivitas protease sebagai enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak.

 Baca Juga: Di Tengah Isu Efek Samping Pembekuan Darah, Malaysia Terima Batch Pertama Vaksin Astrazeneca Lewat COVAX

Prinsip kerja obat tersebut serupa dengan obat untuk HIV dan Hepatitis C yang terbukti dapat mengelola gejala dari kedua penyakit tersebut.

Obat pil ini ditujukan untuk pasien dengan gejala awal infeksi virus Corona supaya bisa ditekan sebelum kondisinya semakin parah.

Kepala ilmuwan Pfizer, Mikael Dolsten mengatakan bahwa dalam mengatasi pandemi Covid-19 membutuhkan pencegahan vaksin dan pengobatan yang ditargetkan bagi mereka yang tertular.

 Baca Juga: Tolak Vaksin AstraZeneca, Denmark Buktikan Angka COVID-19 Turun, Berencana Buka Restoran dan Stadion

“Mengingat cara SARS-CoV-2 bermutasi menyebabkan dampak global Covid-19 yang berkelanjutan, tampaknya sangat penting untuk memiliki akses ke pilihan terapeutik baik sekarang maupun setelah pandemi,” kata Mikael Dolsten dalam sebuah siaran pers.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: health.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah