Majelis Umum PBB Menyerukan Penghentian Kekerasan oleh Junta Militer Myanmar

- 19 Juni 2021, 18:46 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyeru agar kekerasan yang dilakukan oleh Junta Militer Myanmar dihentikan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyeru agar kekerasan yang dilakukan oleh Junta Militer Myanmar dihentikan. /reqnews.com

KABAR WONOSOBO – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penghentian penyaluran senjata ke Myanmar.

Melalui seruan resolusi PBB, militer Myanmar disarankan untuk segera menghentikan semua kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan mengakhiri pembatasan diri di internet maupun media sosial.

Hal itu disampaikan oleh PBB pada Jumat, 18 Juni 2021 kemarin dan mendesak militer Myanmar untuk membebaskan para tahanan politik termasuk pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Pernyataan dari Majelis Umum PBB tersebut merupakan adopsi resolusi dari 119 negara terhadap militer Myanmar yang menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta 1 Februari.

Baca Juga: PBB Peringatkan Krisis akibat Kudeta Militer Myanmar Bisa Berakibat Kematian Massal Jika Tidak Segera Diatasi

Sementara 36 negara lainnya termasuk Rusia dan China abstain atau tidak memberikan suara terhadap permasalahan kudeta yang terjadi di Myanmar.

Beberapa negara yang abstain mengatakan jika resolusi itu tidak akan membantu dan krisis tersebut adalah masalah internal bagi Myanmar.

Beberapa negara juga mengeluhkan jika resolusi itu tidak akan cukup untuk mengatasi penderitaan Muslim Rohingya setelah tindakan kekerasan militer yang memaksa hampir satu juta orang melarikan diri dari Myanmar.

Sementara utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener mengatakan jika masalah waktu yang semakin sempit menjadi sangat penting untuk mengembalikan pengambilalihan oleh pihak militer.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x