PBB Peringatkan Krisis akibat Kudeta Militer Myanmar Bisa Berakibat Kematian Massal Jika Tidak Segera Diatasi

- 10 Juni 2021, 17:15 WIB
Para warga sipil Myanmar korban krisis demokrasi berusaha untuk mencari pengungsian ke tempat lebih aman.
Para warga sipil Myanmar korban krisis demokrasi berusaha untuk mencari pengungsian ke tempat lebih aman. /arabnews.com

 

KABAR WONOSOBO – Pakar Hak Asasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan kemungkinan terjadinya kematian massal akibat kelaparan dan penyakit di Myanmar.

Hal tersebut diungkapkannya setelah sekitar 100.000 orang melarikan diri meninggalkan rumah mereka di Negara Bagian Kayah.

Mereka berusaha melarikan diri untuk menghindari serangan brutal dan membabi buta dari pihak militer yang melakukan kudeta.

 Baca Juga: Kekejaman yang Dirasakan Para Jurnalis Saat Meliput Kudeta di Myanmar, Ditahan hingga Ada Dugaan Penyiksaan

Dampak pemboman dan tembakan artileri membuat para warga kini sangat membutuhkan makanan, air, tempat tinggal, dan akses perawatan kesehatan.

Krisis ini dapat memungkinkan orang-orang di wilayah Kayah Timur untuk menerobos perbatasan internasional untuk mencari keselamatan.

Kekerasan di Myanmar ini membuat para warga sipil mengungsi ke tempat lebih aman bahkan mereka mencari keselamatan dengan masuk ke dalam hutan-hutan.

 Baca Juga: Kritisi Kudeta Militer di Negaranya, Miss Myanmar Raih Gelar Kostum Nasional Terbaik di Miss Universe 2020

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x