Tujuan utama dari kampanye ‘Free Latifa’ adalah untuk melihat Latifa bebas menjalani kehidupan yang dia pilih untuk dirinya sendiri dan kini hal itu telah terjadi.
“Kami jelas telah melangkah jauh untuk mencapai tujuan itu selama tiga tahun terakhir, dengan bantuan badan lembaga seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sekarang dapat memantau kesejahteraan Latifa saat ini dan di masa depan,” tambahnya.
Baca Juga: Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab Mencapai Kesepakatan Baru dalam Produksi Minyak Mentah OPEC+
Awal tahun ini, sebuah stasiun televisi di Amerika Serikat merilis rekaman yang diam-diam difilmkan oleh sang putri, di mana dia menggambarkan dirinya sebagai ‘sandera’ di sebuah villa yang dianggapnya telah diubah menjadi sebuah penjara.
Kecaman internasional segera saja muncul setelah rekaman itu dirilis, dimana PBB meminta penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum untuk memberikan informasi tentang putrinya, termasuk bukti kehidupannya.
PBB juga menekan Sheikh Mohammed untuk memberikan kebebasan kepada putrinya setelah diketahui bahwa Putri Latifa berusa melarikan diri dari Uni Emirat Arab (UEA) pada tahun 2018.
Baca Juga: Normalisasi Hubungan UEA dengan Israel, Pangeran Abu Dhabi Tanam Investasi Senilai 173 Miliar Rupiah
Dalam pelariannya itu, sang putri meninggalkan UEA ke Oman dimana dia naik perahu dan berlayar menuju India.
Tujuan akhir dari sang putri yakni terbang ke Amerika Serikat untuk meminta suaka, tetapi dia ditahan di India dan dikembalikan lagi ke Dubai.
Dari situ lah Putri Latifa diketahui tidak pernah terlihat lagi yang diduga ditahan oleh ayahnya sendiri.***