Diduga Serangan Teroris Bersenjata Tajam, Pengamanan di Auckland, Selandia Baru Diperketat

- 9 September 2021, 22:36 WIB
Penjagaan yang diperketat setelah serangan teroris di sebuah supermarket di Auckland, Selandia Baru
Penjagaan yang diperketat setelah serangan teroris di sebuah supermarket di Auckland, Selandia Baru /www.theguardian.com

KABAR WONOSOBO – Serangan senjata tajam dari seseorang di sebuah supermarket di Selandia Baru pada Jumat, 3 September 2021 menyebabkan enam orang terluka.

Penyerangan yang disebut oleh perdana menteri Selandia Baru sebagai serangan teroris ini dilakukan oleh ektstremis kekerasan yang terinspirasi oleh negara-negara teroris.

Tersangka merupakan seorang warga negara Sri Lanka yang datang ke Selandia Baru sejak 2011 dan tengah berada di bawah pengawasan sejak 2016.

Baca Juga: Temukan 70 Kasus Baru Infeksi Covid-19, Selandia Baru Langsung Perpanjang Masa Lockdown

Di bawah pasukan keamanan, tersangka yang melakukan penyerangan dengan menggunakan pisau yang diambil di supermarket itu terus diawasi karena kekhawatiran tentang ideologinya.

“Seorang ekstremis yang kejam melakukan serangan teroris terhadap warga Selandia Baru di New Lynn Countdown, Auckland,” kata Perdana Menteri Jacinda Ardern saat konferensi pers.

Jacinda menyebutkan bahwa tindakan tersebut bukanlah mewakili sebuah komunitas melainkan dari individu itu sendiri.

Baca Juga: New Zealand Diguncang Gempa hingga 8,1 SR, Warga Masih Khawatir Ada Potensi Tsunami

“Apa yang terjadi hari ini, itu tercela,mengumbar kebencian dan hal yang salah. Itu dilakukan oleh seorang individu,” ungkap Jacinda.

Perbuatan itu pastinya didorong oleh ideologi yang tidak akan pernah dibenarkan hingga kapanpun.

“Itu bukan dari suatu budaya, keyakinan, etnis, tetapi individu yang dicengkeram oleh ideologi yang tidak didukung oleh siapa pun atau komunitas mana pun. Dia sendiri yang bertanggung jawab atas tindakan ini, biarlah hukum yang bertindak,” tambah perdana menteri itu.

Baca Juga: Kocak! Peti Mati Pria Selandia Baru Ini Bikin Ratusan Pelayat Gagal Bersedih, Bentuknya Seperti ini

Sementara para korban yang terluka langsung dibawa kerumah sakit di daerah Auckland dimana sebagian dalam kondisi kritis.

Insiden ini merupakan serangan teroris pertama di negara itu sejak kasus Brenton H. Tarrant asal Australia yang menewaskan 51 orang dan melukai 40 lainnya pada 2019.

Serangan teroris itu termasuk dalam serangan bersenjata yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Baca Juga: Masuk Penghargaan Desain Global ‘Prix Versailles’, Bandara Selandia Baru Usung Tema Kisah Cinta Suku Maori

Itu merupakan serangan yang paling mematikan dalam sejarah di negara itu hingga mendorong pengetatan yang signifikan terhadap undang-undang persenjataan.

Tersangka dalam serangan tersebut juga menjadi yang pertama dalam sejarah Selandia Baru yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa memenuhi syarat untuk dibebaskan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah