Sementara itu satu korban lain yang berusia 88 tahun tewas ketika di bawah penanganan Kubogi langsung.
Kejahatan itu terbongkar saat Kubogi berencana membunuh pasien keempatnya dengan cara yang sama.
Baca Juga: Kasus Bunuh Diri Anak di Jepang Meningkat Selama Pandemi
Beruntung perawat lain mendapati adanya gelembung di dalam kantong infus dan lubang di tempat sumbat infus, lantas segera melaporkannya ke polisi yang akhirnya membuat Kubogi mengakui kesalahannya.
Kala itu, kasusnya menyoroti masalah kekurangan perawat di negara yang penduduknya kian menua, penurunan perawat yang terus berlanjut dan kemudian diperparah oleh meningkatnya permintaan akan pelayanan medis selama pandemi.
Penelitian yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Jepang pada 2019 menunjukkan, negara itu berisiko mengalami kekurangan perawat hingga 270.000 orang pada 2025.
Pihak berwenang telah mengaitkan kesenjangan jumlah tenaga kesehatan dengan masa hidup yang lebih lama dan tenaga kerja yang menyusut akibat angka kelahiran yang rendah.
Hal ini memperburuk stress yang dirasakan para tenaga kesehatan (nakes) di Jepang karena terlalu keras bekerja.
Dalam persidangannya, Kubogi memberikan keterangan bahwa dia mengalami gangguan kecemasan dan juga susah tidur.