Dikutip dari Matzav, Rabu, 13 Oktober 2021, terdakwa tidak menyesali perbuatannya sama sekali dan justru merasa lega.
Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologi terlihat bahwa Kubogi ternyata mengalami gejala depresi dan tanda-tanda autisme.
Namun dokter menyebut kondisinya tidak lantas bisa dijadikan alasan untuk melakukan pembunuhan.***