Pelajari Pola Makan Tradisional Warga Asli Tanzania, Ternyata Diklaim Referensi Diet Terbaik untuk Imun

7 Maret 2021, 12:42 WIB
ilustrasi menu makanan diet. /yogurtinnutrition.com

KABAR WONOSOBO – Penduduk desa di wilayah Tanzania, Afrika bagian timur memiliki sistem imun yang lebih aktif dibandingkan dengan penduduknya yang tinggal di wilayah perkotaan.  Perbedaan ini dapat menjelaskan bagaimana sistem diet dari kedua kelompok penduduk tersebut.

Penduduk di wilayah kota memiliki pola makan atau sistem diet dengan gaya western sedangkan penduduk di area pedesaan Tanzania melakukan sistem diet atau pola makan tradisional.

Sebuah tim peneliti yang terdiri dari ahli kesehatan dari beberapa universitas seperti Universitas Radboud di Belanda, LIMES Institute, Universitas Bonn di Jerman dan Pusat Penelitian Kilimanjaro Klinis di Tanzania percaya bahwa diet yang buruk berpengaruh pada sistem imun yang lemah yang menyebabkan peningkatan penyakit menular di wilayah kota di Afrika.

 Baca Juga: Punya Zat Pemicu 'Kebahagiaan' Coklat Hitam Terbukti Mampu Cegah Darah Tinggi dan Baik Buat Sakit Hati

Survei dilakukan terhadap 300 orang partisipan dari Tanzania, beberapa berasal dari kota yang tinggal di Moshi dan beberapa dari penduduk desa. Tim peneliti menemukan bahwa sel imun dari partisipan wilayah Moshi memproduksi lebih banyak protein yang terinflamasi.

Tidak ditemukan masalah kesehatan ataupun penyakit pada partisipan Moshi tetapi sistem imun yang mereka miliki memungkinkan adanya risiko penyakit akibat pola hidup (lifestyle disease) seperti penyakit kardiovaskular.

Tim peneliti menggunakan teknik terbaru dalam mengidentifikasi fungsi dari sistem imun dan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitasnya. Quirijin de Mast, seorang spesialis penyakit menular di Pusat Kesehatan Universitas Radboud menyebutkan hasil penelitian terkait molekul RNA.

Baca Juga: Fakta Kandungan Buah Apel yang Mampu Kontrol Gula Darah, Penderita Diabetes Harus Perhatikan ini

“Kami melihat molekul RNA yang aktif di dalam darah yang kita ketahui sebagai transcriptome. Selain itu, kami juga mengidentifikasi jumlah produksi darah dalam sistem metabolisme,” tuturnya.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa sistem metabolisme dalam tubuh dipengaruhi dari jenis makanan yang berimbas pada sistem kekebalan tubuh. Partisipan dari penduduk desa diketahui memiliki flavonoid dan anti inflamasi yang tinggi dalam darah.

Flavonoid sangat menguntungkan bagi tubuh kita untuk mengatasi peradangan dan fungsi kekebalan tubuh. Diketahui bahwa zat-zat tersebut didapatkan dari pola makan orang Tanzania. Ternyata makanan pedesaan orang Tanzania kaya akan biji-bijian, serat, buah-buahan dan sayuran.

 Baca Juga: Vespa Hijau Gus Dur Jadi Saksi Kesederhananya bersama Shinta Nuriyah, Jualan Es Lilin Hingga Kacang Tayamum

Sedangkan pada orang-orang yang tinggal di wilayah kota, ditemukan peningkatan pada sistem metabolisme yang meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Hal itu disebabkan jenis makanan yang dikonsumsi lebih banyak mengandung lemak jenuh dan makanan olahan siap saji.

Tim peneliti juga menemukan perubahan dalam partisipan orang-orang kota, di mana daya tahan tubuh partisipan menurun keaktifannya.

Penelitian ini menunjukkan perpindahan manusia ke area perkotaan dapat mengubah gaya hidup, dan tentunya akan berpengaruh pada kesehatan.

Baca Juga: Kandungan Alkohol Tinggi hingga Mitos Sebabkan Keguguran, Ini Alasan Durian Tidak Cocok Dikonsumsi Ibu Hamil

Oleh karenanya menerapkan gaya hidup sehat seperti orang-orang tradisional di Tanzania sepertinya baik diterapkan sebagai diet untuk menjaga kebugaran tubuh.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: ScienceDaily

Tags

Terkini

Terpopuler