Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo dalam program itu, menegaskan soal kolaborasi antara Tokopedia dengan lembaganya akan mendorong usaha-usaha yang dilakukan komunitas perempuan purna migran masuk ke ranah ekosistem ekonomi digital.
“Selama pandemi Covid-19 komunitas Desbumi telah menunjukan resiliensinya dengan beradaptasi pada pasar. Mereka memproduksi masker, APD (Alat Pelindung Diri) dan ragam jamu tradisional untuk memperkuat daya tahan tubuh,” kata Wahyu.
Lewat program kerjasama itulah pihaknya optimis semangat perempuan purna migran untuk lebih berkembang lagi di jagad e-commerce akan berdampak positif terhadap perputaran ekonomi mereka.
Masuknya Wonosobo dalam program kerjasama antara Migran Care dengan Tokopedia disambut positif aktifis perempuan eks pekerja Migran asal Lipursari, Leksono, Anisa Hanifa yang akrab dipanggil Nesa.
Menurut Nesa, Ada tiga kelompok di tiga desa yang akan didampingi Tokopedia bersama Migrant Care dan SARI Solo.
Tiga UMKM di tiga desa itu meliputi yaitu MUIWO Lipursari Kecamatan Leksono, BUMI Adikusuma Ngadikusuman Kecamatan Kertek, dan Bumi Sejati Rogojati Kecamatan Sukoharjo.
“Tiga Kelompok tersebut sudah maju dan punya banyak produk, tapi selama ini terkendala di pemasaran sehingga kehadiran program ini pasti akan disambut baik dan diharapkan bisa membantu usaha terutama dalam bidang pemasaran online yang selama ini belum kami kuasai,” kata Nesa.